Turki membantah tudingan Irak bahwa Ankara menyerang sebuah lokasi wisata di wilayah otonomi Kurdistan yang menewaskan sembilan turis. TempoDunia
TEMPO.CO, Jakarta - Turki membantah tudingan Irak bahwa Ankara menyerang sebuah lokasi wisata di wilayah otonomi Kurdistan pada Rabu waktu yang menewaskan sembilan turis.Seperti dilansir Reuters Kamis 21 Juli 2022, Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan pihaknya turut berduka atas jatuhnya korban sipil dalam serangan itu.
Mereka telah mengirim pasukan komando untuk mendukung serangannya.Serangan itu merupakan sebagai bagian dari kampanye jangka panjang terhadap gerilyawan PKK Kurdi Irak dan milisi YPG Kurdi. Ankara menganggap keduanya sebagai kelompok teroris.PKK mengangkat senjata melawan negara Turki sejak 1984. Lebih dari 40.000 orang telah tewas dalam konflik. Di masa lalu, konflik difokuskan di Turki tenggara di mana PKK berusaha untuk menciptakan tanah air etnis.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Irak tuduh Turki gempur Kurdistan sehingga menewaskan sembilan orang - BBC News IndonesiaIrak menuduh militer Turki sebagai biang keladi serangan. Di sisi lain, Turki justru menuduh Partai Pekerja Kurdistan (PKK) sebagai pihak yang melakukan serangan.
Baca lebih lajut »
Serangan Udara Turki di Kurdistan Tewaskan Delapan Turis, PM Irak Mustafa Al-Kadhimi MurkaPemimpin Irak meluapkan kemarahannya setelah terjadi serangan artileri yang dilakukan pasukan Turki yang menewaskan sejumlah turis di wilayah Kurdistan.Dalam pernyataannya
Baca lebih lajut »
PM Irak Kutuk Serangan Turki yang Tewaskan 9 Warga di KurdistanSembilan warga sipil Irak, termasuk sedikitnya dua anak-anak, tewas dalam sebuah serangan yang diduga dilakukan Turki di Kurdistan. TempoDunia
Baca lebih lajut »
Rusia, Turki, dan Iran Lanjutkan Kerja Sama Berantas Teroris di SuriahKetiga negara juga menyatakan penentangan mereka terhadap penyitaan ilegal dan transfer pendapatan minyak yang seharusnya menjadi milik Suriah.
Baca lebih lajut »
Inflasi dan Ancaman Kekurangan Pangan Dorong Rusia Berunding dengan TurkiDengan krisis pangan yang membayangi seluruh dunia akibat invasi Rusia ke Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan di ibukota Iran, Teheran. Pertemuan Selasa (19/7) bertujuan mencapai kesepakatan guna memulihkan aliran gandum dari Ukraina melalui Laut Hitam.
Baca lebih lajut »