Tuntutan Pakistan Soal Kashmir, Negara Islam akan Terbelah? |Republika Online

Indonesia Berita Berita

Tuntutan Pakistan Soal Kashmir, Negara Islam akan Terbelah? |Republika Online
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 70 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 31%
  • Publisher: 63%

Pakistan meminta negara-negara Islam komitmen dukung Kashmir.

REPUBLIKA.CO.ID, Hubungan Pakistan dan Arab Saudi saat ini ibarat benci tapi rindu. Pakistan keras memprotes kepemimpinan Saudi di dunia Islam yang menghiraukan masalah Kashmir. Di sisi lain, Pakistan menerima manfaat bantuan dana dari Saudi. Baca Juga Pengamat hubungan internasional dari lembaga nonprofit South Asia Analysis Group Subhash Kapila punya pendapat mengenai hubungan Pakistan, Arab Saudi dan dunia Islam.

Haruskah perkembangan ini menjadi perhatian diplomatik ke India? India tidak perlu khawatir kecuali sejauh mempertahankan perkembangan lebih lanjut PTM terutama di Kashmir dan mencegah kerusakan politik PTM pada campur tangan terkait Kashmir dan terkait Islam untuk mempermalukan India. Blok PTM hanya terdiri dari negara-negara Sunni. Saya melakukan analisis rinci tentang dorongan munculnya Blok Islam PTM, preferensi Blok PTM saat ini terhadap China dibandingkan dengan Amerika Serikat dan penilaian prediktif tentang umur panjang Blok PTM.

Pendukung organisasi Forum Kashmir Dunia memegang plakat dan meneriakkan slogan-slogan selama protes menentang kekerasan di India yang dikelola Kashmir, di Karachi, Pakistan, 07 Juli 2020. India dan Pakistan telah terlibat dalam tiga perang, dua di antaranya atas wilayah Kashmir yang disengketakan, dan beberapa konflik kecil sejak kemerdekaan mereka dari pemerintahan Inggris pada tahun 1947.

Mitos itu dihancurkan kerapuhan ekonomi Pakistan dan sebutan meragukan Pakistan sebagai 'Negara Gagal' selalu melayang di atas kepala Pakistan. Terlepas dari hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya, ilusi Pakistan masih bertahan di antara sebagian besar politisi yang lebih terburu-buru dan terutama pada orang-orang seperti Menteri Luar Negeri Qureshi yang menganggap dirinya segera mengisi jabatan Perdana Menteri Pakistan.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Respons Tuntutan KAMI, DPR Klaim Tetap Kedepankan Demokrasi |Republika OnlineRespons Tuntutan KAMI, DPR Klaim Tetap Kedepankan Demokrasi |Republika OnlineAzis Syamsuddin menilai wajar KAMI mengkritik DPR.
Baca lebih lajut »

Ini Pandangan BIN Soal Dibentuknya KAMI |Republika OnlineIni Pandangan BIN Soal Dibentuknya KAMI |Republika OnlineBIN menyoroti dibentuknya KAMI.
Baca lebih lajut »

Bamsoet Ingatkan Pemda Soal Ancaman Covid di Tempat Belanja | Republika OnlineBamsoet Ingatkan Pemda Soal Ancaman Covid di Tempat Belanja | Republika OnlineBamsoet minta Pemda gandeng pengelola tempat belanja untuk cegah Covid-19
Baca lebih lajut »

Wapres Minta Cendekiawan Luruskan Informasi Salah Soal Covid |Republika OnlineWapres Minta Cendekiawan Luruskan Informasi Salah Soal Covid |Republika OnlineWapres minta cendekiawan luruskan informasi salah tentang COVID-19
Baca lebih lajut »

Muhammad: Kisah |em|Gharaniq |/em|Soal Kepulangan Hijrah dari Abisina |Republika OnlineMuhammad: Kisah |em|Gharaniq |/em|Soal Kepulangan Hijrah dari Abisina |Republika OnlineKisah Gharaniq Soal Kepulangan Hijrah dari Abisina
Baca lebih lajut »

Satgas Minta Unair Transparan Soal Kaji Etik Obat Covid-19 |Republika OnlineSatgas Minta Unair Transparan Soal Kaji Etik Obat Covid-19 |Republika OnlineSatgas meminta pihak Unair transparan soal alur riset dan uji klinis obat Covid-19.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-27 06:54:10