Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politi (FISIP) Universitas Budi Luhur (UBL), Fahleza Munabari, menerbitkan buku berudul 'Mendamaikan Syariah dan NKRI'
- Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politi Universitas Budi Luhur , Fahleza Munabari, menerbitkan buku berudul 'Mendamaikan Syariah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia '. Buku yang membahas strategi mobilisasi gerakan Islam Revivalis Forum Umat Islam ini merupakan pemikiran ilmiah yang ia geluti selama 10 tahun sejak sarjana pada 2006 hingga meraih gelar doktor.
Menurut dosen yang pernah menjabat Dekan FISIP UBL itu, literasi ilmiah terkait FUI di Indonesia belum banyak diteliti dan menjadi bahan referensi akademis di Indonesia. Sehingga karya ilmiah berkelanjutan yang ia tulis sejak di bangku S1 hingga pendidikan doktoralnya diharapkan dapat menjadi acuan akademis.Fahlesa menambahkan, sesuai judul buku tentang mendamaikan NKRI dan syariah, ditegaskannya NKRI memang sudah final dan merupakan bagian dari Indonesia.
"Ingin menegakkan keadilan. Oleh karena itu bagi yang ingin menegakkan syariah sebenarnya kita sudah bisa menegakkan syariah dan sudah menjalankan syariah di Indonesia tanpa ada gangguan apapun," tambahnya.Fahlesa merupakan alumni Sosiologi dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 2006 dan berhasil menyelesaikan studi master dari Tokyo University of Foreign Studies dalam bidang International Relations/Global Studies pada tahun 2009.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Datangkan Perakit Bom Asal Ambon, Ini Peran Ganda Dosen IPB dalam Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI - Tribun AmbonPolisi mengungkapkan bahwa dosen IPB Abdul Basith (AB) berperan sebagai perancang hingga donatur dalam rencana aksinya.
Baca lebih lajut »
Ini Undang-Undang Bermuatan Syariah yang Disahkan PemerintahPenerapan syariah dalam sistem hukum Indonesia tetap dalam bingkai NKRI.
Baca lebih lajut »
Cerita Pilu Penyintas Kerusuhan WamenaNKRI tetap NKRI. Saya harap tidak ada lagi konflik.
Baca lebih lajut »