NKRI tetap NKRI. Saya harap tidak ada lagi konflik.
Hingga saat ini, para pelaku kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, pada Senin lalu, terlebih aktor intelektualnya, masih misterius. Pemerintah menuding kerusuhan itu dilakukan anggota kelompok separatis bersenjata yang beroperasi di pegunungan tengah Papua.
"Itu kejadian jam 9 pagi. Saya dikasih tahu kalau ada orang berkelahi. Saya disuruh tutup kios dan jemput anak ke sekolah," kata Zal di kantor ACT Sumbar, di Kota Padang, Selasa . Zal menjemput anaknya ke sekolah yang tak jauh dari kantor Bupati Jayawijaya. Dari sekolah Ibnu, Zal melihat api sudah berkobar di kantor bupati.
Ketika masih bersembunyi di honai, Zal mengingat sudah ada 30 orang membawa senjata tajam, panah, dan bensin, menunggu di luar."Mereka datang dan bicara dengan tuan rumah kami ini. Mereka bilang tidak senang dengan keberadaan kami," tutur Zal. Setelah para perusuh merasa semua korbannya tak lagi bernyawa, barulah honai itu kemudian disiram bensin dan dibakar. Saat perusuh sudah pergi, Zal yang sempat berpura-pura mati kemudian keluar dan meminta bantuan. Dua jam kemudian datang mobil brimob dan ambulans yang membawa Zal ke rumah sakit.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pecinta Kisah Horor Gemar Cerita Legenda Urban, Mitos dan SejarahMembuat kisah horor semakin dekat dengan penikmatnya.
Baca lebih lajut »
Cerita Tiwi eks 'T2' Diajak Duet Rieka RoeslanBerduet dengan Rieka membuatnya keluar dari zona nyaman musik pop.
Baca lebih lajut »
Cerita Putri Jenderal Achmad Yani Usai Trauma G30S, Gagal Nyalon Bupati Purworejo, Uang Habis - Tribunnewswiki.comKisah Amelia Yani Putri Jenderal Achmad Yani, alami trauma peristiwa G30S, sempat menyepi di desa selama 20 tahun hingga gagal nyalon bupati Purworejo
Baca lebih lajut »
Cerita Para Pedagang yang Kehilangan Dagangan Saat Kerusuhan di Palmerah Pekan Lalu'Cuma pas anak-anak SMA parah tuh, di sini kan gerobak saya, waktu itu yang kena juga penggorengan sama minyak-minyaknya diambilin buat nyerang polisi,' kata Mugi, pedagang. Megapolitan
Baca lebih lajut »