Donald Trump menyatakan bahwa warga Palestina yang meninggalkan Jalur Gaza dalam rencana kontroversialnya tidak akan diizinkan kembali. Trump berencana membangun komunitas baru di tempat yang lebih aman dan jauh dari wilayah Gaza yang saat ini. Ia menyebut ini sebagai proyek pengembangan real estat dan berjanji untuk membangun tempat tinggal permanen bagi para pengungsi. Rencana ini menuai kritik internasional dan ditolak oleh Mesir dan Yordania. Pengungkapan ini muncul di tengah gencatan senjata yang mengakhiri 15 bulan perang genosida Israel di Gaza.
Meskipun baru saja bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Donald Trump kembali menegaskan bahwa warga Palestina yang meninggalkan Jalur Gaza dalam rencana kontroversial yang dia usung tidak akan diizinkan kembali. \'Kami akan membangun komunitas yang aman, sedikit jauh dari tempat mereka sekarang, dari semua bahaya ini. Sementara itu, saya akan memiliki ini.
Anggap saja sebagai proyek pengembangan real estat untuk masa depan, ini akan menjadi lahan yang indah,' kata Trump dalam sebuah wawancara dengan Fox News yang ditayangkan pada Senin (10/2). Ketika ditanya langsung apakah warga Palestina akan memiliki hak untuk kembali, Trump menjawab dengan tegas, 'Tidak, mereka tidak akan, karena mereka akan mendapatkan perumahan yang jauh lebih baik.' Dengan kata lain, saya berbicara tentang membangun tempat tinggal permanen bagi mereka, karena jika mereka harus kembali sekarang, butuh bertahun-tahun sebelum bisa dihuni kembali,' kata Trump. 'Saya berbicara tentang memulai pembangunan, dan saya pikir saya bisa membuat kesepakatan dengan Yordania, saya pikir saya bisa membuat kesepakatan dengan Mesir, Anda tahu, kami memberi mereka miliaran dolar setiap tahun,' katanya menambahkan. \Trump mengumumkan proposalnya di tengah gencatan senjata yang menghentikan 15 bulan perang genosida Israel di Gaza. Rencananya mengambil alih Gaza telah mendapat penolakan luas di tingkat internasional, tetapi Trump bersikeras akan mewujudkannya. Dia berulang kali mengeklaim bahwa dia bisa memaksa Mesir dan Yordania untuk menampung pengungsi Palestina, klaim yang secara terbuka dibantah oleh kedua negara itu maupun oleh rakyat Palestina. Raja Yordania Abdullah II dijadwalkan mengunjungi Gedung Putih pekan ini. Rencana Trump memiliki kesamaan dengan proposal yang sebelumnya diajukan oleh menantunya, Jared Kushner, pada Maret 2024. Saat itu, mantan penasihat Trump itu menyebut properti di pesisir Gaza sebagai aset bernilai tinggi. 'Properti di tepi laut Gaza bisa sangat berharga jika orang-orang fokus membangun mata pencaharian,' kata Kushner dalam wawancara di Universitas Harvard. 'Situasi di sana memang agak menyedihkan, tetapi dari perspektif Israel, saya akan berusaha memindahkan penduduknya dan kemudian merapikannya.' Perang genosida Israel di Gaza telah menghancurkan wilayah tersebut, dengan setengah dari rumah-rumah hancur atau rusak, serta hampir 2 juta orang mengungsi dalam kondisi minim fasilitas sanitasi, pasokan medis, makanan, dan air bersih. Lebih dari 47.000 orang telah tewas. (Antara).
Donald Trump Palestina Gaza Pengungsi Israel Gencatan Senjata Yordania Mesir
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Hamas Tolak Tentara AS Injakkan Kaki di Gaza, Kecam Trump Soal Relokasi Warga PalestinaHamas tolak pasukan AS di Gaza dan sebut pernyataan Trump soal pemindahan warga Palestina 'tak serius'.
Baca lebih lajut »
Mesir Tolak Usulan Trump Terkait Pemindahan Paksa Warga Palestina dari GazaPemerintah Mesir menolak pemindahan paksa warga Palestina ke Mesir dan Yordania terkait usulan Presiden Donald Trump.
Baca lebih lajut »
Palestina Tolak Usulan Trump Pindahkan Pemukiman Warga Gaza ke MesirPemerintah Palestina mengecam keras seruan Presiden AS Donald Trump untuk ‘membersihkan’ Jalur Gaza.
Baca lebih lajut »
PBB tolak usulan Trump untuk merelokasi warga Palestina keluar GazaPerserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin (27/1) menolak usulan Presiden AS Donald Trump untuk merelokasi warga Palestina ke luar Jalur Gaza.“Kami ...
Baca lebih lajut »
Jerman Tolak Usulan Trump Relokasi Warga Palestina dari GazaJerman secara tegas menolak usulan Presiden AS Donald Trump untuk merelokasi warga Palestina dari Gaza ke negara-negara tetangga seperti Mesir dan Yordania. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Jerman, Christian Wagner, menegaskan bahwa Jerman tetap berpegang pada konsensus internasional terkait status Gaza dan menolak pengusiran warga Palestina dari wilayah tersebut.
Baca lebih lajut »
Al-Sisi Tolak Usulan Trump Pindahkan Warga Palestina dari GazaPresiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi secara tegas menolak usulan mantan Presiden AS, Donald Trump, agar warga Palestina dipindahkan dari Gaza. Al-Sisi menyatakan bahwa usulan tersebut tidak dapat ditoleransi dan mengancam keamanan nasional Mesir.
Baca lebih lajut »