Donald Trump dilantik sebagai Presiden AS ke-47. Para pemimpin dunia menyampaikan ucapan selamat dan harapan akan kerja sama yang lebih baik, namun harapan imigran untuk masa depan yang lebih baik di AS kandas. Trump mengumumkan keadaan darurat nasional di perbatasan AS-Meksiko dan memulai proses deportasi jutaan imigran, serta mengancam akan memberlakukan tarif 25 persen untuk barang-barang Meksiko. Aplikasi CBP One yang membantu memproses izin masuk AS dihentikan, membatalkan janji temu para imigran.
Para pemimpin dunia menyampaikan ucapan selamat dan harapan akan kerja sama yang lebih baik dengan AS setelah Donald Trump dilantik sebagai Presiden ke-47. Trump dalam pidatonya mengumumkan keadaan darurat nasional di perbatasan AS- Meksiko dan memulai proses deportasi jutaan imigran yang disebutnya sebagai “alien kriminal”. Ia juga mengancam akan memberlakukan tarif 25 persen untuk barang-barang Meksiko .
Di sisi lain, para imigran yang berharap untuk memasuki AS mendapati janji suakanya dibatalkan setelah aplikasi CBP One yang diperkenalkan oleh mantan Presiden Joe Biden dihentikan. Mereka terombang-ambing dalam ketidakpastian dan keputusasaan, meninggalkan negara asal mereka untuk mencari kehidupan yang lebih baik di AS. Beberapa imigran, seperti Margelis Tinoco dari Kolombia dan Yaime Perez dari Kuba, memohon agar diperbolehkan masuk ke AS, namun harapan mereka kini terkubur. Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menyatakan siap menerima warga Meksiko yang diusir oleh AS, namun belum jelas apakah hal tersebut juga berlaku untuk warga negara asing lainnya. Pernyataan ini muncul setelah Trump menyinggung soal imigrasi dalam pidatonya dan mengancam akan memberlakukan tarif terhadap barang-barang Meksiko. Hubungan antara AS dan Meksiko di masa Trump ini diprediksi akan menjadi rumit, mengingat perbedaan pandangan dan kebijakan yang diusung oleh kedua negara.
Donald Trump AS Pelantikan Imigrasi Meksiko Keberatan Kerja Sama Ketidakpastian
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Presiden Meksiko Targetkan Meksiko Masuk 10 Besar Ekonomi DuniaPresiden Meksiko Claudia Sheinbaum memaparkan peta jalan pemerintahannya untuk menjadikan negara itu salah satu perekonomian terbesar di dunia pada saat ia meninggalkan jabatannya. Meksiko berencana menembus peringkat 10 besar pada tahun 2030 dengan meningkatkan manufaktur lokal, pertukaran impor, menciptakan lapangan kerja dan memotong birokrasi untuk menarik investasi.
Baca lebih lajut »
Presiden Trump: Lima hal yang perlu diketahui tentang pelantikan Presiden AS Donald TrumpDonald Trump akan diambil sumpahnya pada Senin dalam serangkaian acara yang akan memulai masa jabatan kepresidenannya.
Baca lebih lajut »
Donald Trump Resmi Dilantik Menjadi Presiden AS untuk Masa Jabatan KeduaDonald Trump resmi dilantik menjadi Presiden AS untuk masa jabatan kedua pada Senin (20/1/2025). Ia menjanjikan zaman keemasan baru bagi Amerika. Pelantikan ini berlangsung di hari terdingin dalam 40 tahun terakhir di Gedung Capitol, Washington. Trump menyatakan akan meluncurkan serangkaian perintah eksekutif yang membatalkan kebijakan Presiden AS sebelumnya, Joe Biden.
Baca lebih lajut »
Donald Trump Resmi Dilantik Menjadi Presiden AS untuk Masa Jabatan KeduaDonald Trump resmi dilantik menjadi Presiden AS untuk masa jabatan keduanya pada tanggal 20 Januari di dalam Gedung Capitol AS. Artikel ini membahas sejarah pelantikan Presiden AS, dari tanggal awal pelantikan hingga tradisi yang ada seperti pidato pelantikan dan parade. Artikel ini juga membahas perkembangan teknologi yang memudahkan seluruh masyarakat untuk menyaksikan pelantikan Presiden
Baca lebih lajut »
Dilantik Jadi Presiden, Trump: Amerika Akan Segera Menjadi Lebih KuatDonald Trump resmi dilantik sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat pada Senin 20 Januari 2025.
Baca lebih lajut »
Presiden dan Mantan Presiden AS Akur di Pemakaman Jimmy CarterPresiden, mantan presiden, wakil presiden, dan mantan wakil presiden berkumpul menghormati mendiang Jimmy Carter.
Baca lebih lajut »