'Angkanya, 60 persen terjadi di lingkungan sekolah, 16 persen madrasah, dan 20 persen pesantren...'
Pada 2020 terdapat 91 kasus kekerasan. Kemudian naik menjadi 142 kasus di 2021, pada 2022 ditemukan 194 kasus, dan terus naik menjadi 285 kasus pada 2023.
"Bila satu tahun terdapat 366 hari, sedangkan jumlah kasus kekerasan mencapai 573, maka bisa dikatakan bahwa setiap hari minimal ditemukan satu kasus kekerasan di lembaga pendidikan," kata Ubaid saat konferensi pers di Jakarta, Jumat .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Harga Daging Sapi Murni Turun, Telur Ayam Ras NaikBadan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga daging sapi murni turun sedangkan harga telur ayam ras naik. Berdasarkan data Panel Harga Bapanas, harga beras premium naik, beras medium turun, dan beras SPHP Bulog naik. Harga komoditas bawang merah turun, bawang putih bonggol naik, cabai merah keriting naik, dan cabai rawit merah turun. Harga daging ayam ras juga naik, kedelai biji kering impor naik, gula konsumsi naik, minyak goreng kemasan sederhana naik, minyak goreng curah turun, tepung terigu curah naik, terigu non curah juga naik, dan harga jagung di tingkat peternak naik.
Baca lebih lajut »
573 Kasus Kekerasan di Sekolah dan Pesantren di 2024, JPPI: Naik 100% dari 2023Data JPPI menunjukkan 573 kasus kekerasan di sekolah hingga pesantren terjadi pada 2024. Angka ini naik 100 persen dari tahun lalu.
Baca lebih lajut »
Reformasi Sekolah: Butuh Pendekatan 'Sekolah dalam Sekolah'Profesor Yong Zhao dari Kansas University mendesak perubahan paradigma dalam sistem pendidikan. Dia berpendapat bahwa pendekatan 'sekolah dalam sekolah' yang memberi otonomi kepada siswa, guru, dan orang tua akan lebih efektif daripada reformasi tradisional yang berfokus pada buku teks, kurikulum, dan teknologi.
Baca lebih lajut »
Reformasi Sekolah: Saatnya Beralih ke Model 'Sekolah Dalam Sekolah'Yong Zhao, Profesor Pendidikan di Kansas University, menyerukan perubahan paradigma pendidikan dengan mengadopsi model 'sekolah dalam sekolah'. Pendekatan ini memberikan otonomi dan penentuan nasib sendiri kepada siswa, guru, dan orangtua dalam mengarahkan pendidikan mereka.
Baca lebih lajut »
JPPI minta pendidikan lebih inklusif guna cegah kekerasan di sekolahJaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) meminta kepada pemerintah dan pemangku kepentingan terkait untuk mewujudkan pendidikan yang lebih inklusif guna ...
Baca lebih lajut »
LPSK: Permohonan Perlindungan Kekerasan Seksual Naik Hampir 100 Persen Pasca UU TPKS DisahkanLPSK menyatakan terjadi lonjakan permohonan perlindungan dari korban kekerasan seksual setelah UU TPKS disahkan.
Baca lebih lajut »