Transformasi Mewah untuk Pejalan Kaki – Bebas Akses

Indonesia Berita Berita

Transformasi Mewah untuk Pejalan Kaki – Bebas Akses
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 58 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 27%
  • Publisher: 70%

Sebanyak 46,5 persen responden setuju jika pembangunan JPO indah tersebut diperbanyak di kawasan publik (perkantoran, kawasan komersial, stasiun kereta). Riset AdadiKompas

Pejalan kaki di Jakarta lumrah menemui JPO yang berkarat, kotor penuh sampah, berbau, hingga rawan kriminalitas. Kondisi ini tak pelak semakin mengurungkan warga untuk menyeberang lewat JPO.

Design JPO yang artistik tersebut mendapat apresiasi positif publik dalam jajak pendapat Kompas akhir Juni lalu. Sebanyak 46,5 persen responden setuju jika pembangunan JPO indah tersebut diperbanyak di kawasan publik . Sementara hampir seperempat responden mendukung revitalisasi JPO cukup dilakukan di jalan protokol seperti Sudirman, Thamrin dan Gatot Subroto.

Jika dulu JPO hanya berfungsi sebagai tempat orang lalu lalang membelah jalan, saat ini mereka ke JPO hanya untuk berfoto atau sekadar memuaskan rasa penasaran. JPO mewah ini memang menjadi magnet baru. Bahkan sebagian besar responden yang mencoba JPO tersebut merupakan kalangan muda usia 17-35 tahun.Warga mulai menggunakan jembatan penyeberangan orang Gelora Bung Karno di Jalan Sudirman setelah diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Kamis .

Besaran anggaran ini memang sangat jauh dari biaya yang pernah dihabiskan Pemprov untuk memperbaiki JPO sebelumnya. Sebagai contoh di tahun 2015, anggaran Pemprov untuk merevitalisasi 61 jembatan penyeberangan hanya berkisar Rp 9 miliar. Itu berarti anggaran untuk satu JPO hanya sekitar Rp 100-150 juta saja.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Replika JPO Senayan spot foto favorit pada Lebaran Betawi di MonasReplika JPO Senayan spot foto favorit pada Lebaran Betawi di MonasReplika Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Senayan yang ada pada acara pagelaran Lebaran Betawi ke-12 di lapangan silang Monumen Nasional (Monas) Jakarta, ...
Baca lebih lajut »

Destry Damayanti Terbiasa Dua Kaki – Bebas AksesDestry Damayanti Terbiasa Dua Kaki – Bebas AksesHari Kamis (18/7/2019) menjadi hari yang melegakan sekaligus mengharukan bagi komisioner Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS, Destry Damayanti (55). Akhirnya ia bisa hadir pada acara makan siang yang digelar Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah dan unsur pimpinan lain bersama pimpinan media massa di sebuah hotel di Jakarta.
Baca lebih lajut »

Sinergi alumni IPB penting untuk transformasi pertanianSinergi alumni IPB penting untuk transformasi pertanianRektor IPB University Dr Arif Satria mengatakan peran alumni IPB sangat penting dalam transformasi pertanian menjadi pertanian 4.0 di Tanah ...
Baca lebih lajut »

Cukup Sekali Angka Nol di Kota Manado – Bebas AksesCukup Sekali Angka Nol di Kota Manado – Bebas AksesLebih dari sekadar simbol, angka 0 menjadi indikator berlegitimasi bagi Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup untuk menetapkan Manado sebagai kota terkotor di Indonesia pada 2018.
Baca lebih lajut »

Penulis Senopati Pamungkas Itu Berpulang – Bebas AksesPenulis Senopati Pamungkas Itu Berpulang – Bebas AksesJAKARTA, KOMPAS — Penulis dan mantan wartawan Kompas, Arswendo Atmowiloto, meninggal karena kanker kandung kemih yang diidapnya selama satu tahun terakhir. Ia menghembuskan napas terakhir pada Jumat (19/7/2019) pukul 17.38 di kediamannya, wilayah Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Baca lebih lajut »

”Eggroll” Sayur Sekoci Penyelamat – Bebas Akses”Eggroll” Sayur Sekoci Penyelamat – Bebas AksesAmin Supono (49) sadar dirinya harus segera menyiapkan “sekoci' ketika denyut perusahaan tempatnya bekerja kembang kempis. Akhirnya, dia menemukan sekoci itu, yakni 'eggroll' berbahan sayur. Ekonomi AdadiKompas
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-03 12:28:18