Ketika Hong Kong semakin tergantung pada perempuan pekerja rumah tangga asing, kehamilan menjadi masalah penting. Ini kisah Lily, seorang buruh migran asal Indonesia, yang hamil di Hong Kong.
Dalam forum diskusi online terkenal di Hong Kong, sejumlah majikan mengeluh bahwa pekerja mereka tidak mau melakukan pekerjaan yang terlalu berat setelah lima bulan kehamilan. Mereka mengira para pekerja itu malas.
Raees Begum Baig, asisten profesor kajian layanan sosial di Chinese University of Hong Kong, mengatakan kepada BBC bahwa dia dapat memahami pendapat majikan tentang kehamilan pembantu rumah tangga asing. Hasil penelitian yang diterbitkan oleh Pusat Migrasi dan Mobilitas Penduduk Chinese University of Hong Kong pada Februari tahun ini menunjukkan bahwa 43,9% pekerja rumah tangga asing aal Filipina dan Indonesia yang bekerja di Hong Kong pada tahun sebelumnya tidak memiliki kamar pribadi.
Hong Kong berada di peringkat ketiga dari urutan terakhir. Di Asia, hanya Korea Utara, Hong Kong, dan empat pemerintah lainnya yang belum memberlakukan undang-undang khusus tentang perdagangan manusia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
KJRI Hong Kong Minta WNI Hindari Pakaian Hitam PutihDalam beberapa bulan terakhir situasi di Hong Kong memanas terkait aturan ekstradisi.
Baca lebih lajut »
Hong Kong Kembali Diguncang ProtesMereka menuntut pemilu langsung dan investigasi atas tindakan aparat polisi.
Baca lebih lajut »
Gangster Bertopeng Serang Stasiun Kereta Hong KongSebanyak 45 orang terluka dalam serangan yang menyasar pengunjuk rasa anti-pemerintah
Baca lebih lajut »
Bursa saham Hong Kong menguat, Indeks Hang Seng naik tipis 0,07 persenBursa saham Hong Kong dibuka sedikit lebih tinggi pada Selasa pagi, dengan indikator utama Indeks Hang Seng (HSI) menguat tipis 0,07 persen atau 20,78 poin, ...
Baca lebih lajut »
Demonstran Hong Kong Diserang di Stasiun Kereta
Baca lebih lajut »