Kepolisian Inggris tertarik untuk menguji sistem pengenalan wajah yang ternyata memiliki kemampuan untuk mendeteksi suasana hati orang dengan memindai wajah mereka.
Liputan6.com, Jakarta - Tak bisa dimungkiri kalau ekspresi wajah mengekspresikan emosi kita. Misalnya, kita biasanya tersenyum saat bahagia, mengernyit saat marah, mengerutkan alis saat bingung atau saat marah.
Berbicara kepada BBC saat itu, salah satu pendiri AI Now, Prof Kate Crawford berkata,"Pada saat yang sama dengan teknologi ini diluncurkan, sejumlah besar penelitian menunjukkan bahwa tidak ada bukti substansial orang-orang memiliki hubungan yang konsisten antara emosi yang rasakan dan penampilan wajah."
3 dari 4 halamanPakai Teknologi Pengenalan Wajah, Polisi Salah Tangkap PenjahatBeberapa negara, salah satunya China, menerapkan teknologi pengenalan wajah untuk membantu aparat kepolisian memburu seorang tersangka di tengah kerumunan. Namun sayangnya, pengenalan wajah tidak selalu bisa diandalkan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Saat Dana Miliaran Rupiah untuk Influencer Jadi Sorotan...“Untuk peran kedua harus hati-hati karena pemerintah bisa keliru. Kelirunya karena bisa saja kebijakannya keliru tapi dibuat seolah-olah benar.'
Baca lebih lajut »
WHO Berharap Pandemi Covid-19 Berhenti dalam Kurun Waktu 2 Tahun - Tribunnews.comWHO selalu berhati-hati dalam memberikan perkiraan tentang seberapa cepat pandemi virus corona bisa ditangani.
Baca lebih lajut »
YouTuber Ciptakan Mask Gun, Senjata yang Bisa Tembakkan Masker Tepat ke Wajah Seseorang - Tribunnews.comSeorang YouTuber di Amerika melihat fenomena orang yang tak mau memakai masker dan memutuskan menciptakan sesuatu.
Baca lebih lajut »
Ke UEA, Retno dan Erick Thohir Kerja Sama Alat Deteksi VirusSelain penyediaan vaksin corona, Indonesia dan Uni Emirat Arab juga menjajaki alat deteksi virus.
Baca lebih lajut »
WHO prediksi pandemi virus corona 'bisa berakhir dalam dua tahun' - BBC News IndonesiaKepala organisasi kesehatan dunia (WHO) mengatakan dia berharap pandemi corona bisa berakhir dalam dua tahun dan mengatakan 'kita memiliki teknologi untuk menghentikannya'.
Baca lebih lajut »
RI Siap Transfer Teknologi Laser Tracing Covid-19 dari UEAMelalui nota kesepahaman penerapan alat deteksi Covid-19 berbasis laser dengan G42, Kimia Farma dan Indofarma akan berbagi tugas.
Baca lebih lajut »