Keputusan Presiden Donald Trump untuk memberlakukan tarif 25% pada impor baja dan aluminium memicu kepanikan di kalangan industri AS. Banyak perusahaan, termasuk Ford dan Coca-Cola, berusaha mencari strategi untuk mengatasi lonjakan biaya. Ketidakpastian terkait penerapan tarif ini berdampak pada investasi dan sentiment konsumen.
Keputusan Presiden Donald Trump untuk menerapkan tarif 25% pada impor baja dan aluminium memicu kepanikan di kalangan eksekutif berbagai industri yang sangat bergantung pada kedua logam tersebut. Banyak perusahaan besar, termasuk Ford , Coca-Cola , dan produsen otomotif serta kedirgantaraan, kini berupaya mencari strategi untuk mengimbangi lonjakan biaya akibat kebijakan ini. Tarif baru ini diumumkan pada Senin (10/2/2025) dan dijadwalkan berlaku pada pertengahan Maret.
Namun, sikap Gedung Putih yang kerap mengancam dengan berbagai kebijakan serupa, hanya untuk kemudian membatalkannya, membuat para pemimpin bisnis dan investor menghadapi ketidakpastian besar. 'Ada begitu banyak hal yang tidak kita ketahui. Kita tidak tahu apakah tarif ini akan benar-benar diterapkan. Kita juga tidak tahu apakah akan ada pengecualian bagi perusahaan-perusahaan tertentu,' ujar David Gitlin, CEO perusahaan pemanas dan pendingin udara Carrier Global, dalam panggilan konferensi hasil keuangan pada Selasa (11/2/2025), sebagaimana dikutip. Coca-Cola mempertimbangkan untuk mengurangi penggunaan kaleng aluminium dan beralih ke kemasan plastik jika harga aluminium melonjak. Saham perusahaan ini naik 3,6% pada Selasa, sementara saham perusahaan wewangian Coty yang juga terdampak justru turun 7,4%. Ford sedang mempertimbangkan meningkatkan stok suku cadang untuk menghadapi potensi kenaikan tarif impor dari Meksiko dan Kanada. Sebelumnya, Trump berencana memberlakukan tarif tersebut lebih awal di Januari, namun ditunda hingga Maret. General Motors (GM) mengurangi stok persediaan di pabrik internasionalnya sebesar 30-40% sebelum Trump dilantik kembali pada 20 Januari. Autoliv, pemasok suku cadang otomotif global, mengatakan akan meneruskan kenaikan biaya akibat tarif ini ke produsen mobil, yang pada akhirnya dapat menyebabkan harga mobil meningkat bagi konsumen. Ketidakpastian ini bahkan memengaruhi investasi jangka panjang. Toby Gauld, presiden perusahaan suku cadang helikopter Optima Aero, menunda pembelian peralatan senilai US$500.000 dari AS karena takut terkena dampak tarif dan tindakan balasan dari negara lain. Trump beralasan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi baja dan aluminium dalam negeri. Menurut data pemerintah AS, pada 2024, permintaan aluminium AS mencapai 4,3 juta metrik ton, sementara impor mencapai 3,7 juta metrik ton, yang sebagian besar berasal dari Kanada, Meksiko, dan Eropa. Perusahaan-perusahaan di sektor logam dalam negeri menyambut baik kebijakan ini. Century Aluminum, perusahaan berbasis di Chicago yang memiliki beberapa smelter aluminium di AS, menyatakan dukungan penuh terhadap tarif tersebut. 'Tindakan tegas Presiden Trump akan melindungi keamanan nasional dan membantu menciptakan persaingan yang lebih adil bagi pekerja aluminium Amerika,' ujar CEO Century Aluminum, Jesse Gary. Namun, beberapa eksekutif industri justru memperingatkan bahwa kebijakan ini bisa berdampak negatif dalam jangka panjang. 'Dibutuhkan strategi jangka panjang untuk meningkatkan produksi aluminium di AS agar kita bisa lebih mendekati swasembada,' kata Brian Hesse, CEO distributor aluminium PerenniAL yang berbasis di New York.
Trump Tarif Baja Aluminium Ekonomi AS Industri Ford Coca-Cola
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Donald Trump Umumkan Tarif Baru 25 Persen untuk Impor Baja dan AluminiumPresiden Donald Trump mengumumkan rencana penerapan tarif sebesar 25 untuk semua impor baja dan aluminium ke Amerika Serikat yang akan diumumkan resmi pada Senin
Baca lebih lajut »
Trump Umumkan Tarif Baru 25% untuk Impor Baja dan AluminiumPresiden AS Donald Trump menyatakan akan mengumumkan tarif baru 25% untuk semua impor baja dan aluminium ke Amerika Serikat. Kebijakan ini merupakan bagian dari perombakan besar-besaran kebijakan 'bea masuk logam'. Trump juga mengatakan akan mengumumkan tarif timbal balik pada hari Selasa atau Rabu yang akan berlaku untuk semua negara.
Baca lebih lajut »
Trump akan Umumkan Tarif 25% untuk Baja dan AluminiumPresiden Amerika Serikat Donald Trump, pada Minggu (9/2), mengatakan bahwa ia akan mengumumkan tarif baru 25% untuk semua impor baja dan aluminium ke AS pada Senin (10/2). Tarif itu akan diberlakukan di atas bea masuk logam yang ada, yang menjadi eskalasi besar lain dari perombakan kebijakan...
Baca lebih lajut »
Trump Bakal Kenakan Tarif Impor 25% buat Baja dan AluminiumPresiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mengumumkan tarif 25% untuk semua impor baja dan aluminium ke AS.
Baca lebih lajut »
Trump Naikkan Tarif Impor Baja dan Aluminium, Risiko Perang Dagang MemburukPresiden AS Donald Trump menaikkan tarif impor baja dan aluminium secara signifikan, membatalkan pengecualian dan kuota bebas bea untuk pemasok utama. Langkah ini dapat memicu perang dagang multifront.
Baca lebih lajut »
Palu Godam Trump, Tarif Baja-Aluminium 25 Persen Hantam Lawan dan Kawan ASTrump berjanji lapangan kerja akan bertambah di Amerika Serikat dengan kenaikan tarif baja dan aluminium. Namun, ia mengabaikan ancaman inflasi.
Baca lebih lajut »