Taliban telah mengesahkan serangkaian peraturan baru yang semakin memperketat pembatasan terhadap kehidupan sehari-hari warga Afghanistan, khususnya perempuan.
Kaum perempuan Afghanistan meneriakkan slogan-slogan dalam unjuk rasa menentang larangan pendidikan tinggi bagi perempyan yang dikeluarkan Taliban , di Kabul, Afghanistan , Kami, 22 Desember 2022.
Peraturan ini merupakan bagian dari paket kebijakan 'kemakmuran dan kebajikan' yang telah disetujui oleh pemimpin tertinggi Taliban, Hibatullah Akhundzada. Selain itu, penutup wajah juga diwajibkan untuk menghindari godaan, baik bagi diri mereka sendiri maupun bagi orang lain. Pakaian yang dikenakan tidak boleh tipis, ketat, atau pendek.
Afghanistan Hak Perempuan Afghanistan Perempuan Dilarang Bernyayi Peraturan Taliban
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Taliban ‘Sengaja’ Larang 1,4 Juta Anak Perempuan Afghanistan BersekolahPBB mengatakan hari Kamis, otoritas Taliban di Afghanistan “dengan sengaja melarang” 1,4 juta anak perempuan bersekolah, sejak mereka merebut kembali kekuasaan tiga tahun lalu. Tindakan itu membahayakan masa depan seluruh generasi. Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB...
Baca lebih lajut »
Taliban Larang 1,4 Juta Perempuan di Afghanistan Mengenyam PendidikanMereka berdalih bahwa pendidikan tersebut tidak sesuai dengan interpretasi mereka tentang hukum Syariah
Baca lebih lajut »
Taliban Larang Perempuan Bersuara di Depan Umum, Tak Boleh NyanyiTaliban mengeluarkan aturan baru bagi perempuan.
Baca lebih lajut »
Taliban Larang Perempuan Bersuara dan Tunjukkan Wajah di Depan UmumUndang-undang baru yang ditetapkan Taliban melarang perempuan Afghanistan bersuara dan menunjukkan wajahnya tanpa cadar di depan umum.Pemimpin tertinggi Taliban, Hibatullah
Baca lebih lajut »
Taliban Larang Pelapor Khusus PBB Masuk AfghanistanTaliban melarang pelapor khusus yang ditunjuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Richard Bennett, untuk memasuki Afghanistan. Hal tersebut diumumkan oleh juru bicara pemerintah Taliban kepada stasiun televisi lokal, Tolo, dan menuduh pengawas hak asasi manusia itu “menyebarkan propaganda.”...
Baca lebih lajut »
UNESCO: 1,4 Juta Anak Perempuan di Afghanistan Tak dapat Akses Pendidikan Sejak Taliban BerkuasaUNESCO menyebut, kebijakan Taliban yang melarang anak perempuan bersekolah akan mengancam masa depan generasi muda.
Baca lebih lajut »