Surya Sahetapy, putra ketiga Dewi Yull, dicela oleh seorang driver ojek online karena menggunakan bahasa isyarat. Ia meminta perusahaan ojek online untuk menonaktifkan fitur telepon untuk pengguna bahasa isyarat dan Tuli serta mengedukasi driver agar tidak menganggap mereka cacat.
Surya menceritakan kronologi penolakan oleh driver ojek online itu lewat sosial medianya. Driver itu menolaknya sambil mengirim pesan 'nggak bisa bawa orang cacat'. 'Makasih sudah cancel karena saya tidak jadi diantar oleh orang yang attitude yang tidak mencerminakn masyarakat dunia pada umumnya. Jadi mental saya pun terjaga,' ungkap Surya lewat sosial medianya.
Karena kejadian itu, putra ketiga Dewi Yull itu menyentil perusahaan ojek online terkait agar tak lagi mengaktifkan fitur telepon untuk pengguna bahasa isyarat dan Tuli. 'Mohon nonaktifkan telfon untuk pengguna bahasa Isyarat dan Tuli dan infokan kalau akun ini pakai bahasa Isyaraat. Juga sekalian edukasi driver kalau pengguna bahasa Isyarat itu bukan cacat, mereka normal cuma beda bahasa, budaya dan mode komunikasi saja,' lanjut Surya Sahetapy.Untuk diketahui, saat ini Surya sedang berada di Indonesia. Sejatinya ia akan kembali ke Amerika Serikat, tempatnya bekerja sebagai dosen pengajar Pendidikan Tuli di negeri Paman Sam tersebut. 'Tahun ini jadi dosen, tahun kedua ngajar untuk jurusan Pendidikan Tuli. Mahasiswanya itu calon guru yang ngajar di Amerika,' ungkapnya dia car Brownies Trans Tv. Bukan hanya satu, Surya Sahetapy mengajarkan tiga mata kuliah di kampus tersebut yaitu Linguistik Bahasa Isyarat America, Sejarah Tuli dan Keragaman Pendidikan.Surya Sahetapu merupakan lulusan S2 Program Master of Science in Secondary Education for Deaf and Hard of Hearing di Rochester Institute of Technology (RIT) Amerika Serikat
SURYA SAHETAPY DEWI YULL OJEK ONLINE BAHASA ISYARAT Disabilitas
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Diskriminasi Driver Ojek Online terhadap Surya SahetapySurya Sahetapy, seorang dosen dan penyandang disabilitas tuli, mengalami diskriminasi saat memesan ojek online. Pengemudi menolaknya dengan alasan tidak biasa mengantar orang cacat.
Baca lebih lajut »
Surya Sahetapy Didiskriminasi Ojol Karena Tuli, Organisasi Disabilitas: Miris dan SedihSurya Sahetapy mendapat tindak diskriminasi dengan ditolak oleh pengemudi ojek online (ojol) lantaran menyandang Tuli, ini tanggapan organisasi disabilitas di Bandung.
Baca lebih lajut »
Pengemudi Ojol Tolak Surya Sahetapy karena DisabilitasSurya Sahetapy, putra Dewi Yull dan Ray Sahetapy, mengalami diskriminasi saat mencoba memesan ojek online. Pengemudi tersebut menolak permintaan Surya yang menggunakan bahasa isyarat dengan alasan tidak biasa membawa orang cacat.
Baca lebih lajut »
Surya Sahetapy dan Kisah Diskriminasi yang Dialami saat Menggunakan OjolSurya Sahetapy, anak Dewi Yull, berbagi pengalaman buruk saat pesan ojek online. Ia menyoroti perlakuan diskriminatif terhadap penyandang disabilitas.
Baca lebih lajut »
PT ISG Gelontorkan Produk Modul Surya Lokal, Target Kemajuan EnergiDi tengah dominasi produk modul surya asal China, PT Indonesia Solar Global (ISG) memproduksi modul surya lokal. Pabrik perakitan PT ISG memiliki kapasitas produksi hingga 65 megawatt per tahun. Permintaan produk modul surya lokal ditopang oleh regulasi yang mensyaratkan adanya sertifikat TKDN. Walau masih mengimpor komponen sel surya dari China, modul surya yang dihasilkan PT ISG telah memenuhi syarat TKDN hingga 40 persen.
Baca lebih lajut »
Dosen Tuli di Amerika AS Dikeluhkan Ojek OnlinePanji Surya Putra Sahetapy, seorang dosen yang mengajar Pendidikan tuli di Amerika Serikat, mengalami kejadian tidak menyenangkan saat menggunakan layanan ojek online. Surya dikabarkan dihentikan oleh pengendara karena disebut cacat. Surya menyayangkan sikap pengendara tersebut dan mengajak edukasi mengenai bahasa isyarat sebagai bahasa yang normal dan berbeda budaya.
Baca lebih lajut »