Suku Terasing yang Melakukan Ritual Kejam

KULTUR Berita

Suku Terasing yang Melakukan Ritual Kejam
AGHORISUKU TERASINGRITUAL
  • 📰 BBCIndonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 75 sec. here
  • 6 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 43%
  • Publisher: 50%

Artikel ini membahas tentang sekte Aghori, sebuah kelompok suku terasing yang melakukan ritual yang dianggap kejam dan berbahaya oleh masyarakat.

Mereka berjalan telanjang, makan daging manusia, menggunakan tengkorak manusia sebagai mangkuk dan menghisap ganja. Kisah antropolog yang berhasil 'bertemu' suku terasing yang membunuh pemuda misionaris Amerika. 'Prinsip dasar praktik ini adalah melampaui kemurnian untuk mencapai pencerahan spiritualitas dan 'manunggal' atau melakukan penyatuan dengan para dewa,' kata James Mallinson. Mallinson adalah seorang mahant, atau seperti resi, namun dari sekte yang berbeda.

Kelompoknya lebih tergolong arus utama dan mengedepankan kemurnian, yang melarang praktek seperti yang dialkukan sekte Aghori. Melihat ritual Batagak Pangulu di Sumatra Barat Langkah mereka menuju kemajuan spiritual melibatkan praktek bahaya dan gila, seperti makan daging manusia dan bahkan kotoran mereka sendiri. Namun mereka percaya, dengan melakukan hal yang dihindari orang lain, mereka dapat meningkatkan kesadaran mereka sendiri. Tradisi seperti yang dipraktekkan dewasa ini oleh Aghori tampaknya belum berumur lama. Kata Aghori sendiri baru muncul sekitar abad ke-18. Namun mereka mencampurkannya dengan sejumlah praktik suku Kapalika (yang berarti 'pembawa tengkorak'), kelompok yang sudah terdokumentasikan keberadaannya pada abad ke-7. Tak seperti sekte-sekte Hindu lain yang dikenal, Aghori sangat tak terorganisir. Sebagian besar tinggal terpisah dan tak percaya terhadap orang luar. Mereka bahkan tidak melakukan kontak dengan keluarga mereka sendiri. 'Kemampuan intelektual mereka beragam. Sebagian kecil sangat tajam, bahkan ada seorang Aghori yang pernah menjadi penasehat raja Nepal,' kata Mallinson. Mereka melihat semua sebagai manifestasi sesuatu yang agung. Mereka tak menolak atau membenci seseorang atau sesuatu. Itulah mengapa tak membedakan antara daging dari hewan yang disembelih atau daging manusia. Mereka makan apa yang mereka dapat. Baik Mallinson dan Thakkar mengatakan hanya ada sedikit yang benar-benar menjalankan ritual dengan sistem Agor

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

BBCIndonesia /  🏆 42. in İD

AGHORI SUKU TERASING RITUAL

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Untuk Kali Pertama, Kamera Menangkap Keberadaan Suku Terasing Hutan AmazonUntuk Kali Pertama, Kamera Menangkap Keberadaan Suku Terasing Hutan AmazonSelepas berpuluh tahun, sebuah kamera akhirnya menangkap penampakan suku terasing Hutan Amazon yang disebut Massaco.
Baca lebih lajut »

Duh Ngeri... Maskapai Ini Temukan Suku Cadang Palsu di PesawatnyaDuh Ngeri... Maskapai Ini Temukan Suku Cadang Palsu di Pesawatnya. Suku cadang itu ditemukan saat petugas melakukan pengecekan terhadap mesin yang rusak di dua pesawat itu.
Baca lebih lajut »

Filip Nguyen Lakukan Ritual Sebelum Lawan Timnas Indonesia, Jadi Alasan Susah Dibobol?Filip Nguyen Lakukan Ritual Sebelum Lawan Timnas Indonesia, Jadi Alasan Susah Dibobol?Beredar video Filip Nguyen dan pemain Vietnam melakukan ritual.
Baca lebih lajut »

Budaya Maritim Suku Bajau Didorong agar Dapat Pengakuan Warisan Budaya Takbenda UNESCOBudaya Maritim Suku Bajau Didorong agar Dapat Pengakuan Warisan Budaya Takbenda UNESCOUntuk pertama kalinya, komunitas Suku Sama-Bajau, atau dikenal sebagai Suku Bajau atau Suku Bajo, dari seluruh Indonesia dan Asia Tenggara berkumpul dalam Kongres Nasional Sama-Bajau 2024.
Baca lebih lajut »

Langkah Strategis Indonesia untuk Dorong Daya Saing Industri Lewat Ekonomi HijauLangkah Strategis Indonesia untuk Dorong Daya Saing Industri Lewat Ekonomi HijauPemerintah Indonesia gencar melakukan berbagai upaya dalam melakukan transisi energi dan mengembangkan ekonomi hijau.
Baca lebih lajut »

Ekonom dan Apindo Berpendapat Soal Suku Bunga BIEkonom dan Apindo Berpendapat Soal Suku Bunga BIKondisi ekonomi saat ini memicu perdebatan terkait kebijakan Bank Indonesia (BI) dalam mempertahankan suku bunga acuan. Ekonom senior, Ryan Kiryanto, menilai BI harus tetap menahan suku bunga di level 6% untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Sementara itu, Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menekankan pentingnya suku bunga BI seimbang dengan kebutuhan penciptaan daya saing dan pertumbuhan ekonomi. Ia berharap penurunan suku bunga dapat menstimulasi kinerja pasar dan kepercayaan pelaku usaha.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-19 18:37:46