Puluhan polisi menjadi sandera dalam unjuk rasa di Ekuador.
REPUBLIKA.CO.ID, QUITO -- Kelompok-kelompok suku pribumi Ekuador memimpin unjuk rasa menentang pencabutan subsidi bahan bakar. Mereka memblokir jalan-jalan dan tol-tol di negara itu.
Rakyat Ekuador mengatakan mencabut subsidi bahan bakar akan meningkatkan harga-harga kebutuhan pokok. Pemerintah mengatakan sudah ada sekitar 20 orang yang ditangkap karena menaikkan harga makanan. Pemerintah mengatakan ada satu orang yang meninggal dunia di provinsi Azuay yang terletak di sebelah selatan Ekuador. Sebab aksi pemblokirkan jalan membuat ambulan yang harusnya membawa orang itu ke rumah sakit tertahan di jalan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
UBS: Pemangkasan Suku Bunga The Fed Tidak Akan Menyelamatkan Pasar ModalMenurut UBS, korelasi antara price-earnings ratio S&P 500 dengan suku bunga the Fed sudah tidak berlaku akibat periode suku bunga rendah yang berkepanjangan.
Baca lebih lajut »
UBS: Pemangkasan Suku Bunga The Fed Tidak Akan Menyelamatkan Pasar ModalMenurut UBS, korelasi antara price-earnings ratio S&P 500 dengan suku bunga the Fed sudah tidak berlaku akibat periode suku bunga rendah yang berkepanjangan.
Baca lebih lajut »
Demo Terus-terusan, Ekonomi Hong Kong LumpuhUnjuk rasa yang terjadi di Hong Kong kian hari kian meningkat eskalasinya.
Baca lebih lajut »
Survei: Masyarakat Percaya Demo tak DitunggangiMasyarakat melihat aksi unjuk rasa itu murni untuk menentang revisi UU KPK.
Baca lebih lajut »
Pemerintah Irak Umumkan Reformasi SosialPemerintah Irak melakukan reformasi sosial untuk merespons unjuk rasa.
Baca lebih lajut »