Sudin Perhubungan Jakpus Akan Bangun Sky Bridge untuk Atasi Parkir Liar di Grand Indonesia Sindonews BukanBeritaBiasa .
"Setelah saya observasi, ternyata pemasukan parkir para pegawai kantoran dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak resmi," ujar Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat, Wildan Anwar saat dihubungi, Kamis 8 Desember 2022.Parkir liar itu dikelolah oleh warga sekitar. Kata dia, pihaknya telah berkoordinasi dengan Wali Kota Jakarta Pusat untuk membangun sky bridge seperti di kawasan Tanah Abang untuk mengatasi parkir liar.
Menurut Wildan, lokasi sky bridge tersebut rencananya akan ditempatkan di daerah Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kemudian, kata dia, ada juga lokasi untuk pedagang kaki lima .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Banyak Parkir Liar, Mal Grand Indonesia Bantah Kekurangan Lahan Parkir |Republika OnlineGI menyebut lahan parkir yang tersedia mencukupi kebutuhan
Baca lebih lajut »
Parkir Liar di Kawasan Grand Indonesia Disebut Dalang Kemacetan, Jukir: Kami Hanya Mencari UangMenurut Adrian, juru parkir setempat, keberadaan kantong parkir liar di kawasan Grand Indonesia justru memudahkan masyarakat.
Baca lebih lajut »
Pilih Parkir Liar di Kawasan Grand Indonesia untuk Titip Motor, Warga: Di Dalam Mal Lebih MahalTarif parkir di luar mal disebut jauh lebih murah dibandingkan di dalam mal Grand Indonesia.
Baca lebih lajut »
Parkir Liar di Seputar Grand Indonesia Muncul lagi Usai DitertibkanParkir liar di Jalan Kebon Kacang sebelah Mal Grand Indonesia tetap padat meski sehari sebelumnya Dishub dan Satpol PP melakukan penertiban.
Baca lebih lajut »
Polemik Parkir Liar di Kawasan Grand Indonesia, Dipakai Warga meski Jadi Dalang MacetParkir liar itu disebut menjadi dalang kemacetan lalu lintas di sekitaran Grand Indonesia.
Baca lebih lajut »
Grand Indonesia Angkat Bicara Terkait Lahan Parkir Liar di Kawasannya: Tidak Ingin TerlibatParkir liar di kawasan luar Grand Indonesia yang meraup keuntungan hingga Rp18 miliar dengan estimasi per motor dikenakan biaya sebesar Rp10.000 menjadi perbincangan hangat.
Baca lebih lajut »