Smartwatch menjadi permukaan yang paling kotor dengan menampung lebih dari 250 koloni bakteri per sentimeter persegi.
Eksperimen dilakukan dengan menyeka peralatan itu lalu membudidayakan tiga jenis bakteri yakniEnterobacteriaceae. Bakteri-bakteri ini merupakan penyebab keracunan makanan, infeksi kulit, dan pada kasus ekstrem menyebabkan pneumonia serta sindrom syok toksik.smartwatch
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Studi Sebut AC Mungkin Berperan Sebarkan Virus CoronaAir Conditioner (AC) biasa digunakan untuk menghalau udara panas dalam ruangan. Sebuah studi baru-baru ini menyebut AC berperan dalam penyebaran virus corona.
Baca lebih lajut »
Studi: 3 Persen Populasi Belanda Kembangkan Antibodi Corona |Republika OnlineStudi terhadap donor darah Belanda menunjukkan 3 persen punya antibodi corona.
Baca lebih lajut »
Studi: Ibu Hamil dengan Covid-19 Punya Gejala RinganStudi terbaru menunjukkan mayoritas ibu hamil dengan infeksi virus corona (Covid-19) punya gejala yang ringan, dibandingkan dengan kasus lainnya.
Baca lebih lajut »
Studi Baru Tegaskan Gangguan Mencium dan Merasakan Sebagai Gejala Virus CoronaSebuah studi baru mendukung anggapan bahwa hilangnya kemampuan mencium atau merasa sesuatu jadi awal gejala virus Corona COVID-19. GejalaCorona via detikHealth
Baca lebih lajut »
Kematian Menurut Islam dan Pembuktian Studi Ilmiah Modern |Republika OnlineKematian menurut Islam adalah berpindahnya roh dari tubuh manusia.
Baca lebih lajut »
Bahayakan Jantung, Studi Klorokuin Pasien Corona Dihentikan |Republika OnlineBrasil hentikan penelitian klorokuin untuk pasien corona karena membahayakan jantung.
Baca lebih lajut »