Studi: Orang Kaya Tidur Lebih Nyenyak daripada Orang Miskin

Orang Kaya Berita

Studi: Orang Kaya Tidur Lebih Nyenyak daripada Orang Miskin
Kualitas TidurTidurOrang Miskin
  • 📰 cnbcindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 28 sec. here
  • 5 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 25%
  • Publisher: 74%

Menurut studi, orang kaya cenderung memiliki jam tidur yang lebih cukup daripada orang yang lebih miskin.

Selain harta kekayaan yang melimpah dan uang yang banyak, orang kaya memiliki hal"istimewa" yang diinginkan oleh hampir semua orang, yakni tidur yang nyenyak. , sebuah studi yang dilakukan Centers for Disease Control and Prevention mengungkapkan bahwa orang kaya memiliki waktu tidur yang lebih banyak jika dibandingkan dengan seseorang yang hidup di dekat atau di bawah garis kemiskinan.

Sementara itu, bagi orang dewasa yang memiliki pendapatan 400 persen di atas ambang kemiskinan, angka tersebut meningkat menjadi 66,6 persen. "Selain itu, orang yang lebih kaya juga mampu mendapatkan lebih banyak layanan kesehatan jika mengalami hal yang berkaitan dengan gangguan tidur," lanjutnya. Ahli epidemiologi CDC, Lindsey Black mengatakan bahwa kualitas tidur yang buruk berkaitan erat dengan peningkatan risiko diabetes dan penyakit jantung; masalah kesehatan mental, seperti depresi; hingga risiko kecelakaan lalu lintas.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

cnbcindonesia /  🏆 7. in İD

Kualitas Tidur Tidur Orang Miskin

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Tidur Malam Kurang dari 7 Jam per Hari Bikin Umur PendekTidur Malam Kurang dari 7 Jam per Hari Bikin Umur PendekSebuah studi baru menunjukkan bahwa orang dengan obstructive sleep apnea (OSA) yang tidur kurang dari tujuh jam semalam memiliki risiko kematian lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidur lebih lama. Gangguan tidur tersebut menyebabkan otot tenggorokan menjadi rileks dan menghalangi saluran napas bagian atas seseorang, sehingga memicu gangguan pernapasan saat tidur. Berdasarkan penelitian, orang yang menderita apnea tidur obstruktif dan kurang tidur memiliki kemungkinan lebih tinggi terkena resistensi insulin, obesitas viseral, dan juga hipertensi.
Baca lebih lajut »

Gus Baha: Puasa Orang Kaya Jauh Lebih Berat daripada Orang Miskin, Kok Bisa?Gus Baha: Puasa Orang Kaya Jauh Lebih Berat daripada Orang Miskin, Kok Bisa?Puasa orang kaya lebih berat dari orang miskin, Gus Baha jelaskan kisah yang terjadi antara orang miskin dengan ayahnya.
Baca lebih lajut »

Studi: Tinggal di Lingkungan Lebih Hijau Membantu Tidur Lebih NyenyakStudi: Tinggal di Lingkungan Lebih Hijau Membantu Tidur Lebih NyenyakKualitas tidur yang baik disebut sama pentingnya dengan olahraga dan pola makan sehat.
Baca lebih lajut »

Institut Bisnis Dan Teknologi Indonesia, Menggelar Wisuda XXIII, dan Melepas 372 WisudawanInstitut Bisnis Dan Teknologi Indonesia, Menggelar Wisuda XXIII, dan Melepas 372 WisudawanINSTIKI Melepas 372 wisudawan, dari program studi teknik informatika, dan wisudawan program studi rekayasa sistem komputer
Baca lebih lajut »

7 Daftar Sayur Pengganti Nasi, Alternatif Sumber Karbohidrat yang Lebih Kaya Serat dan Kaya Vitamin7 Daftar Sayur Pengganti Nasi, Alternatif Sumber Karbohidrat yang Lebih Kaya Serat dan Kaya VitaminSumber karbohidrat bukan hanya beras, ada alternatif pilihan sumber pangan lainnya yang memiliki nilai gizi yang lebih tinggi
Baca lebih lajut »

Studi: Orang yang Mendapat Pendidikan Layak Cenderung Lebih Panjang UmurStudi: Orang yang Mendapat Pendidikan Layak Cenderung Lebih Panjang UmurSebuah studi mengungkap pengaruh lamanya pendidikan terhadap penuaan seseorang. Simak hasil penelitiannya!
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-19 13:30:35