Studi Amerika dan Cina Berbeda Soal Sungai Mekong

Indonesia Berita Berita

Studi Amerika dan Cina Berbeda Soal Sungai Mekong
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 tempodotco
  • ⏱ Reading Time:
  • 21 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 12%
  • Publisher: 63%

Studi dari Amerika Serikat dan Cina menyoroti soal aliran air Sungai Mekong dan dampaknya terhadap kekeringan di hilir.

TEMPO.CO, Washington – Perang urat syaraf antara pemerintah Cina dan pemerintah Amerika Serikat terjadi setelah studi yang dibiayai Washington pada April menunjukkan dam Cina menahan air Sungai Mekong pada musim kering 2019.Studi ini dilakukan oleh lembaga Eyes on Earth, yang berbasis di AS dan merupakan perusahaan konsultasi urusan air.

Ini membahayakan jutaan warga yang tinggal di kawasan hilir sungai ini dan mengandalkan airnya.Pemerintah Cina mengecam hasil penelitian itu dan menyebutnya bermotif politik dan menarget Cina dengan niat buruk.Tuduhan ini dibantah lembaga penyusun laporan dan pejabat AS.Pada pekan lalu, media Cina, Global Times, mempublikaiskan artikel berisi hasil studi Cina dan membantah laporan dari Eyer on Earth.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

tempodotco /  🏆 12. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Top 3: Studi Kuak 3 Cara Mudah Setop Penyebaran Corona COVID-19 Bikin PenasaranTop 3: Studi Kuak 3 Cara Mudah Setop Penyebaran Corona COVID-19 Bikin PenasaranBerita tentang studi yang menguak tiga cara mudah menghentikan penyebaran Corona COVID-19 menjadi sorotan di Top 3 kanal Global Liputan6.com.
Baca lebih lajut »

Studi Buktikan Masker Ampuh Cegah Penularan Covid-19 di SalonStudi Buktikan Masker Ampuh Cegah Penularan Covid-19 di SalonLaporan CDC AS terbaru menemukan, masker berhasil melindungi para pelanggan salon dari Covid-19 yang diidap para penata rambut yang melayani mereka.
Baca lebih lajut »

Studi Ungkap Tren Kehamilan Tak Diinginkan dan Aborsi Global, Ini HasilnyaStudi Ungkap Tren Kehamilan Tak Diinginkan dan Aborsi Global, Ini HasilnyaJumlah kehamilan tak diinginkan menurun selama 20 tahun terakhir. Namun, angka aborsi malah meningkat kembali selama beberapa tahun terakhir.
Baca lebih lajut »

Studi: Pria Botak Lebih Berisiko Kena COVID-19 dengan Gejala ParahStudi: Pria Botak Lebih Berisiko Kena COVID-19 dengan Gejala ParahPara peneliti memerhatikan angka kematian akibat COVID-19 pada pria botak lebih tinggi daripada pria berambut.
Baca lebih lajut »

Studi: Non-perokok Berisiko Lebih Tinggi Terkena Kanker Paru-paruStudi: Non-perokok Berisiko Lebih Tinggi Terkena Kanker Paru-paruPara peneliti telah menemukan bahwa penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker paru-paru...
Baca lebih lajut »

Studi Eropa: Sayur Kol Diklaim Turunkan Angka Kematian CoronaStudi Eropa: Sayur Kol Diklaim Turunkan Angka Kematian CoronaPenelitian di Eropa menyebutkan bahwa sayur kol dan mentimun bisa menurunkan kematian akibat infeksi virus corona.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-24 16:42:31