Sri Mulyani Usul Defisit Anggaran Capai 4,17% di RAPBN 2021 TauCepatTanpaBatas Keuangan Ekonomi Keuangan Ekonomi .
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan mengusulkan defisit anggaran pada tahun depan ditargetkan pada kisaran 3,21-4,17% terhadap produk domestik bruto . Serta rasio utang pada kisaran 36,67 - 37,97% terhadap PDB. Adapun usulan ini sudah ada dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2021 dalam sidang Paripurna DPR dengan agenda Penyampaian pemerintah terhadap Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal RAPBN TA 2021.
Dia menjelaskan besaran pembiayaan defisit di atas 3% ini mengacu kepada Perppu No.1/2020, agar proses pemulihan berjalan secara bertahap dan tidak mengalami hard landing yang berpotensi memberikan guncangan bagi perekonomian. Baca juga: Penanganan Dampak Covid-19 Akan Masuk di RAPBN 2021 "Di mana kebijakan fiskal menjadi instrumen yang sangat strategis dan vital dalam proses pemulihan ekonomi," ungkap dia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sri Mulyani Bilang Ekonomi RI Bisa Minus, Apa Maksudnya?Apa maksudnya ekonomi bisa tumbuh minus?
Baca lebih lajut »
Ketua BPK Surati Sri Mulyani Kritik Pembayaran Dana Bagi HasilKetua BPK menyampaikan ke Sri Mulyani bahwa penundaan pembayaran DBH dari pemerintah pusat kepada daerah berdampak kepada APBD.
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani: THR PNS Cair Paling Lambat 15 Mei 2020Sri Mulyani mengatakan Peraturan Pemerintah (PP) terkait pencairan THR PNS di tahun 2020 telah diteken oleh Presiden Joko Widodo.
Baca lebih lajut »
Pernyataan Terbaru Sri Mulyani soal Penggunaan Anggaran Penanganan CoronaSri Mulyani membuka perkembangan terbaru penggunaan anggaran penanganan pandemi virus corona. SriMulyani
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Cairkan THR ASN Maksimal Jumat Ini |Republika OnlineTHR tahun ini hanya ditujukan untuk ASN yang setara di bawah eselon dua.
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Sebut Corona Ganggu Stabilitas Sistem Keuangan RIMenteri Keuangan Sri Mulyani menyebut kontraksi ekonomi di dunia, termasuk RI, belum dapat diestimasi karena sangat bergantung pandemi corona.
Baca lebih lajut »