Sri Lanka menunjuk sembilan anggota kabinet baru pada Jumat (20/5), di antaranya menteri-menteri untuk portofolio penting, seperti kesehatan, perdagangan dan pariwisata.
“Sembilan menteri kabinet pemerintah seluruh partai yang baru mengambil sumpah di hadapan Presiden Gotabaya Rajapaksa,” kata keterangan berita presiden.
Sri Lanka sebelumnya mencabut aturan jam malam pada Sabtu dari pukul 6.00 pagi hingga 18.00 ketika PM Wickremesinghe berusaha membentuk pemerintahan. Aksi unjuk rasa damai menentang pemerintah yang berlangsung lebih dari sebulan berubah menjadi kekerasan pekan ini setelah para pendukung mantan PM Mahinda Rajapaksa menyerbu kamp demonstran anti pemerintah di ibu kota Kolombo. Mereka membakar tenda dan bentrok dengan demonstran.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Malangnya Kondisi Sri Lanka, Sampai Tak Punya Uang untuk Beli BensinPemerintah Sri Lanka meminta warganya untuk tidak mengantri bensin. Karena negara tidak memiliki uang untuk membayar pengiriman bahan bakar dari negara lain!
Baca lebih lajut »
Gagal Bayar Utang, Gubernur Bank Sentral Sri Lanka: Sampai Ada Restrukturisasi, Kami Tidak Bisa MembayarSaat ini Sri Lanka sedang berupaya untuk merestrukturisasi utangnya sebesar lebih dari 50 miliar dollar AS yang harus dibayar kepada kreditur asing.
Baca lebih lajut »
Pertama Kali dalam Sejarah, Sri Lanka Gagal Bayar UtangPertama kalinya dalam sejarah, Sri Lanka dilaporkan gagal membayar utang.
Baca lebih lajut »
Sri Lanka Tidak Punya BBM Selama Beberapa Hari ke DepanSri Lanka tidak punya bahan bakar minyak (BMM) selama beberapa hari ke depan. Menteri Energi Kanchana Wijesekera mengatakan hal itu kepada Parlemen
Baca lebih lajut »
Mengulik Akar Krisis Ekonomi yang Melanda Sri Lanka |Republika OnlineKombinasi pandemi, kenaikan harga, dan kebijakan populis sebabkan krisis Sri Lanka.
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani: Defisit APBN 2022 diturunkan jadi 4,5 persen PDBMenteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 akan diturunkan menjadi 4,5 persen terhadap produk ...
Baca lebih lajut »