Hasto mengatakan Presiden dan Wakil Presiden RI dipilih langsung oleh rakyat. Oleh karena itu ia mengingatkan presiden Jokowi tidak bisa asal dimakzulkan.
Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meminta mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana menggunakan kerangka berpikir intelektual ketika melayangkan pernyataan ke publik.
Dia mengatakan Presiden dan Wakil Presiden RI dalam sistem politik di Indonesia dipilih langsung oleh rakyat. Oleh karena itu ia mengingatkan presiden tidak bisa asal dimakzulkan. "Nah, kalau berbicara pemakzulan, Pak Denny saya ajak untuk coba evaluasi pemilu yang terjadi pada tahun 2009, ketika instrumen negara digunakan, sehingga ada partai politik yang bisa mencapai kenaikan 300 persen," ujarnya.
"Kalau PDI Perjuangan ini, kan, kemarin naiknya hanya satu, berapa, lah sampai 8 persen. Itu pun dengan berbagai upaya kerja lima tahun, sehingga jangan, lah, apa yang dahulu dilakukan oleh Pak Denny Indrayana yang merupakan bagian dari rezim pemerintahan saat itu kemudian dipersepsikan akan terjadi pada pemerintahan Pak Jokowi yang sudah teruji dalam komitmen menjaga demokrasi," kata Hasto.
Dasar desakan itu adalah, Denny menduga presiden selaku kepala negara telah melakukan skenario Pemilu 2024 melalui alat-alat negara agar Anies Baswedan tidak dapat menjadi kontestan Pemilu kelak."Sebagai bukti awal, saya tuliskan kesaksian seorang tokoh bangsa, yang pernah menjadi Wakil Presiden, bahwa Presiden Jokowi sedari awal memang mendesain hanya ada dua capres dalam Pilpres 2024, tanpa Anies Baswedan," kata Denny mengawali surat terbuka di akunnya tersebut dikutip Liputan6.
Temuan lain juga dia dapatkan ketika berbincang dengan politikus Demokrat Rachland Nashidik dimana alasan Presiden SBY turun gunung karena adanya informasi dari orang dekat Presiden ke-6 RI itu bahwa hanya akan ada dua peserta Pilpres saja, sementara Anies Baswedan akan dijerat KPK. Informasi itu didapat SBY dari tokoh yang pernah menjadi Wakil Presiden.
"Tidak mungkin Presiden Jokowi tidak tahu, Moeldoko sedang cawe-cawe menganggu Partai Demokrat, terakhir melalui Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung."
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dinyinyiri Politikus PDIP Depok soal Kaesang Anak Jokowi, PSI: PKS Tak Nyaman, PDIP TerancamPSI Kota Depok menanggapi santai nyinyiran Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Depok Ikravany Hilman di sosial media perihal dukungan pada Kaesang Pangarep.
Baca lebih lajut »
Denny Indrayana Minta Jokowi Dimakzulkan, PDIP Ungkit Pemilu Era SBYPDIP mengkritisi Denny Indrayana yang ingin DPR melakukan impeachment atau pemakzulan Jokowi.
Baca lebih lajut »
DPR Tak Akan Tanggapi Surat Terbuka Denny Indrayana Soal Pemakzulan JokowiAnggota DPR dari Fraksi PPP Arsul Sani menyatakan DPR tak akan menanggapi permintaan Denny Indrayana soal pemakzulan Jokowi
Baca lebih lajut »
Jokowi Dorong PDIP Buat Desain Indonesia Jadi Negara Maju - Jawa PosPresiden Jokowi mendorong PDIP untuk ikut serta mendesain Indonesia menjadi negara maju dalam Rakernas III PDIP.
Baca lebih lajut »
Megawati: Arahan Jokowi bakal Jadi Bahasan Rakernas III PDIPKetum PDIP, Megawati mengatakan arahan Presiden Jokowi bakal menjadi bahasan dalam Rapimnas III PDIP.
Baca lebih lajut »
Foto : Senyum Jokowi Disambut Ganjar Pranowo di Rakernas III PDIP | merdeka.comSenyum Jokowi Disambut Ganjar Pranowo di Rakernas III PDIP. Berdasarkan pantauan merdeka.com, Presiden Jokowi tiba sekitar pukul 09.45 WIB mengenakan batik merah dengan corak hitam. Kedatangan Presiden disambut langsung oleh bacapres Ganjar Pranowo. Dalam Rakernas ini, Presiden Jokowi akan memberikan arahan khusus.,Presiden Jokowi,Rakernas PDIP,PDIP,Jokowi,Ganjar Pranowo,Ganjar Pranowo Capres,Viral Hari Ini,Jakarta
Baca lebih lajut »