Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan pemanfaatan 20,6 juta ha lahan hutan untuk pangan, energi, dan air tanpa deforestasi.
Kamis, 23 Jan 2025 16:34 WIB Menteri Kehutanan , Raja Juli Antoni menegaskan, rencana pemanfaatan 20,6 juta hektare untuk cadangan pangan, energi, dan air, tidak dilakukan dengan cara membuka lahan baru atau deforestasi.
Kawasan hutan baik produksi maupun lindung, kata Raja Juli, saat ini terindentifikasi dalam kondisi terbuka karena loop over area dan bekas kebakaran hutan. Ia mengatakan, lahan ini dapat dioptimalkan dan berproduksi sebagai hutan cadangan pangan, energi, dan air.Ia mengatakan, lahan hutan yang terbuka akibat LOA, kebakaran, dan kejadian lainnya seluas 20,6 juta ha.
"Dengan pola ini dalam satu hektar dapat menghasilkan 200 pohon tanaman pokok atau buah-buahan plus tanaman padi dengan produksi 3,5 juta ton dan jagung 1,5 juta ton," ungkapnya. Sebelumnya, pemerintah berencana menyulap seluas 20 juta ha hutan menjadi lahan untuk pangan, energi, dan air. Rencana tersebut disebut sebagai dukungan langsung bagi program swasembada pangan oleh Kementerian Pertanian dan swasembada energi di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral .
Pangan Energi Deforestasi Rehabilitasi Agroforestri Swasembada Menteri Kehutanan Soal 20 Juta Ha Hutan Pemerintah Kementerian Pertanian Raja Juli Menhut Estate Area Hutan Lahan Kehutanan Seluas 1 Juta Kompleks Parlemen Senayan Lindung Hektare Optimalisasi Hektare Hutan Komisi Iv Dpr Ri Semusim Akibat Juta Ha Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni Pokok Multi-Usaha Kehutanan Rapat Kerja Esdm Kementan Cnn Indonesia Kebakaran
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Menhut Raja Juli Mau Babat 20 Juta Hektar Lahan Hutan Demi Pangan, RI Juara Soal DeforestasiMenhut Raja Juli Antoni baru-baru ini menghebohkan publik dengan rencana ambisius untuk mengubah 20 juta hektar lahan hutan menjadi area pertanian.
Baca lebih lajut »
20 Juta Hektar Hutan untuk Swasembada Pangan: Analisis Lebih LanjutPernyataan Menteri Kehutanan mengenai 20 juta hektar hutan yang dialokasikan untuk program pangan, energi, dan air menuai kontroversi. Walhi menilai rencana tersebut melegalisasi deforestasi. Artikel ini membahas argumen pemerintah tentang perlunya swasembada pangan dan ekstensifikasi lahan di luar Pulau Jawa untuk mencapai tujuan tersebut. Termasuk analisis mengenai luas lahan hutan produksi yang layak untuk ekstensifikasi dan potensi dampaknya terhadap lingkungan.
Baca lebih lajut »
Soal Penghentian Impor Pangan, Dosen dan Peneliti UII: Tantangan Kebijakan Pangan Tahun Pertama PrabowoPemerintah akan menerapkan kebijakan penghentian impor pangan. Dosen dan peneliti UII sebut tantangan tahun pertama pemerintahan Prabowo.
Baca lebih lajut »
Menhut Raja Juli Antoni Jelaskan Pola Tumpang Sari Bukan Deforestasi HutanMenteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni meluruskan isu soal pemerintah hendak melakukan deforestasi hutan untuk lahan pangan dan energi. Raja Juli menjelaskan pemerintah akan menerapkan pola tumpang sari di 20,6 juta hektare lahan yang masih berupa hutan. Dengan pola ini, fungsi hutan tetap optimal karena diselingi dengan tanaman pangan atau energi.
Baca lebih lajut »
Pemerintah Manfaatkan Lahan Hutan Cadangan untuk Ketahanan Pangan, Energi, dan AirMenteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menyatakan rencana pemerintah untuk memanfaatkan 20 juta hektare lahan hutan cadangan sebagai sumber ketahanan pangan, energi, dan air. Konsep ini akan mendukung program Kementerian Pertanian dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Rencana meliputi budidaya padi gogo di 1,1 juta hektare lahan untuk menghasilkan 3,5 juta ton beras per tahun dan penanaman pohon aren sebagai sumber bioetanol.
Baca lebih lajut »
Rencana Pemerintah Manfaatkan Lahan Hutan untuk Ketahanan Pangan, Energi, dan AirMenteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengungkapkan rencana strategis pemerintah untuk memanfaatkan lahan hutan seluas 20 juta hektare untuk mendukung ketahanan pangan, energi, dan air. Konsep ini dirancang untuk mendukung program Kementerian Pertanian dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Salah satu fokusnya adalah budidaya padi gogo di lahan kering dengan potensi menghasilkan 3,5 juta ton beras per tahun, setara dengan total impor beras Indonesia. Selain itu, pemerintah juga merencanakan penanaman pohon aren untuk produksi bioetanol sebagai sumber energi alternatif.
Baca lebih lajut »