Keputusan untuk menghapus akun Trump dari seksi pencarian dibuat sejak pekan lalu
REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO -- Perusahaan media sosial asal Amerika Serikat , Snap Inc, tidak akan mempromosikan akun Presiden Donald Trump di Snapchat. Komentar menghasut yang dikeluarkan oleh Trump pekan lalu membuat akunnya tidak bisa muncul pada seksi pencarian.
"Kami tidak akan memperkuat orang-orang yang menyuarakan kekerasan rasial dan ketidakadilan. Kami tidak akan memberi mereka promosi gratis," kata perusahaan dalam sebuah pernyataan dikutip Reuters, Kamis . Menurut pihak Snap, kekerasan rasial dan ketidakadilan seharusnya tidak diberi ruang di AS. Semua masyarakat harus bersatu dengan damai, adil, dan penuh cinta di Amerika.
Kepala eksekutif Snap Evan Spiegel mengatakan perusahaan berkomitmen tidak akan memberi tempat bagi konten yang bersifat memecah belah. . Setelah pengumuman tersebut, saham Snap langsung anjlok 2,4 persen. Sebelumnya, Twitter juga dilanda kehebohan pada pekan lalu setelah menandai unggahan Trump sebagai konten kekerasan. Baca Juga BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Persepektif Republika.co.id, Klik di Sini
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Trump 'Mobilisasi' Sipil dan Militer untuk Redam ProtesMenyatakan 'aksi teror domestik' dilakukan demonstran yang kasar, Presiden Amerika Donald Trump, Senin (1/6) malam, berjanji akan mengakhiri 'kerusuhan dan pelanggaran hukum yang telah menyebar ke sel
Baca lebih lajut »
Bisakah Trump Kirim Militer AS untuk Tangani Protes George Floyd?Presiden AS Donald Trump pada hari Senin mengancam akan menggunakan militer untuk mengakhiri kerusuhan yang meletus setelah kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata yang terbunuh saat ditangkap polisi.
Baca lebih lajut »
Trump Undang India Untuk Hadiri KTT G7Akhir pekan lalu, Trump mengatakan bahwa ia menunda penyelenggaraan KTT G7 hingga September yang awalnya dijadwalkan pada akhir Juni. Dan ia ingin undang India, Korsel, Australia dan Rusia.
Baca lebih lajut »
Donald Trump Ancam Mobilisasi Militer untuk Redam Unjuk RasaAkan tetapi ternyata seruan Trump yang siap mengerahkan pasukan militer tidak mendapat respon positif terutama dari Gubernur New York Andrew Cuomo.
Baca lebih lajut »
Jalan Kaki ke Gereja untuk Foto, Trump: Kita Punya Negara Terhebat di Dunia'Kita punya negara yang hebat, itu pemikiran saya. Negara terhebat di dunia. Akan menjadikannya bahkan lebih hebat, kita akan menjadikannya lebih hebat, dan itu tidak akan memakan waktu lama,' ucap Trump. DonaldTrump
Baca lebih lajut »