Virus biasanya jadi kurang ganas saat bermutasi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah ilmuwan di Singapura telah menemukan varian baru hasil mutasi virus corona , penyebab Covid-19, demikian hasil kajian yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah The Lancet pekan ini. Varian baru SARS-CoV-2 itu, menurut para peneliti, menyebabkan gejala penyakit yang lebih ringan dibandingkan jenis pada umumnya.
Penelitian tersebut melibatkan berbagai lembaga di Singapura, di antaranya Pusat Penyakit Menular Nasional , Duke-NUS Medical School, serta Badan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Riset Singapura. Para peneliti mengatakan temuan itu juga berpengaruh pada pengembangan vaksin dan obat-obatan Covid-19. Varian baru tersebut, yang kemungkinan berasal dari Kota Wuhan, China, pertama kali ditemukan dalam klaster penularan virus pada Januari sampai Maret 2020.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Malaysia Temukan Mutasi Baru Virus Corona yang Lebih BerbahayaMutasi baru virus corona ditemukan di Malaysia, yang dinamakan D614G. Hal tersebut...
Baca lebih lajut »
HEADLINE: Mutasi Virus Corona 10 Kali Lebih Menular, Vaksin Jadi Tak Efektif?Mutasi Virus Corona baru terdeteksi di Malaysia, kabarnya hasil mutasi virus membuatnya menjadi 10 kali lebih menular. Apakah hal itu akan memengaruhi efektivitas vaksin yang sedang dibuat?
Baca lebih lajut »
MotoGP Styria: Operasi Zarco Sempat Tertunda Virus CoronaPelaksanaan operasi pembalap Avintia Racing Johann Zarco di Italia sempat tertunda persoalan pandemi virus corona.
Baca lebih lajut »
Kenali Mutasi Virus Corona 10 Kali Lebih Menular di Malaysia'Pada pertengahan Juni, peneliti telah menemukan jenis mutasi viruscorona yang membuat covid19 lebih mudah menular dari jenis sebelumnya. Salah satu jenisnya ditemukan di Malaysia dengan 10 kali lebih menular. CNNIndonesia'
Baca lebih lajut »
Brasil Melihat Tanda-Tanda Penyebaran Virus Corona Melambat |Republika OnlineJumlah kasus infeksi di Negeri Samba pada pekan lalu mencapai 304.684 kasus.
Baca lebih lajut »