Proses divestasi hak partisipasi Shell Upstream Overseas Ltd di Blok Masela membutuhkan waktu sekitar 18 bulan.
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Dwi Soetjipto mengatakan, proses divestasi hak partisipasi Shell Upstream Overseas Ltd di Blok Masela membutuhkan waktu sekitar 18 bulan.
Menurut dia, hal tersebut dilakukan setelah perusahaan energi asal Eropa tersebut melihat keseluruhan portofolionya.'Jadi mereka datang ke Inpex mengatakan bahwa mereka ingin mendivestasikan working interestnya di Blok Masela. Alasannya sudah disampaikan oleh Pak Kepala bahwa mereka melihat seluruh global portopolio mereka di seluruh dunia dan mereka menganggap bahwa investasi di negara lain lebih menguntungkan mereka, jadi mereka mengutamakan itu,' ujar Henry.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Proses Amdal Blok Masela Masih Terkendala Pandemi Covid-19 |Republika OnlineProses amdal Blok Masela baru mencapai 60 persen.
Baca lebih lajut »
Inpex Ungkap Alasan Hengkangnya Shell dari Blok Masela |Republika OnlineMeski ditinggal pergi Shell, Inpex tetap komitmen menjalankan proyek Blok Masela.
Baca lebih lajut »
Pemerintah Kecewa Sikap Shell Hengkang dari Blok Masela |Republika OnlineIsu hengkangnya Shell dari proyek Blok Masela sudah berhembus sejak 2019.
Baca lebih lajut »
Terungkap, Alasan Shell Tak Mau Lagi Investasi di Blok MaselaKeputusan keluarnya Shell Upstream Overseas Ltd dari Proyek Abadi Blok Masela di Maluku terus menimbulkan polemik
Baca lebih lajut »
Kepala SKK Migas Buka-bukaan soal Penyebab Molornya Proyek Blok MaselaKepala SKK Migas Dwi Soetjipto buka suara penyebab molornya pengembangan proyek Abadi Blok Masela yang ditargetkan rampung pada 2027 mendatang.
Baca lebih lajut »
Pandemi Bikin Pengembangan Blok Masela MelambatTerdapat sejumlah kegiatan yang terus dilakukan Inpex Corporation selaku operator Blok Masela.
Baca lebih lajut »