Seruan Kabur Aja Dulu Viral, Bentuk Protes Anak Muda yang Merasa Tak Punya Kuasa

Artikel Pilihan Berita

Seruan Kabur Aja Dulu Viral, Bentuk Protes Anak Muda yang Merasa Tak Punya Kuasa
Kabur Aja DuluLuar NegeriViral
  • 📰 liputan6dotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 31 sec. here
  • 6 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 30%
  • Publisher: 83%

Bukan sekadar kabur tapi seruan tagar Kabur Aja Dulu bentuk protes dan kekecewaan terhadap situasi negara yang tidak baik-baik saja.

Sekitar beberapa pekan terakhir, media sosial, terutama X, ramai dengan bahasan soal upaya ingin mencari peluang hidup yang lebih baik di luar negeri .

Seruan Kabur Aja Dulu di media sosial sebagian besar dilakukan generasi milenial maupun generasi Z yang memang memiliki kesempatan dari segi usia dan kemampuan untuk bekerja atau belajar di luar negeri seperti disampaikan Tiara Puspita, M.Psi., Psikolog. 'Sehingga ini lebih ke bentuk protes dari perasaan ketidakpastian dan tidak bisa berbuat apa-apa. Daripada stay dan sulit cari kerja lebih baik cari kesempatan di luar,' lanjut Tiara.

Ia mengatakan bahwa beberapa kliennya mengalami stres saat hidup di luar negeri. Penyebabnya beragam mulai dari tidak ada bantuan hingga merasa kesepian.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

liputan6dotcom /  🏆 4. in İD

Kabur Aja Dulu Luar Negeri Viral Anak Muda

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Tagar 'Kabur Aja Dulu' : Ekspresi Keresahan dan Tuntutan PerubahanTagar 'Kabur Aja Dulu' : Ekspresi Keresahan dan Tuntutan PerubahanFenomena tagar 'Kabur Aja Dulu' yang viral di media sosial mencerminkan keresahan dan kekecewaan anak muda Indonesia terhadap kondisi sosial ekonomi. Tagar ini menjadi manifestasi dari frustrasi yang mendalam atas berbagai permasalahan, seperti kesenjangan sosial, akses pendidikan dan kesehatan yang terbatas, serta minimnya lapangan kerja yang layak. Anak muda merasa terhimpit oleh tekanan sosial untuk segera mandiri dan memiliki kehidupan yang layak.
Baca lebih lajut »

”Kabur Saja Dulu, tapi Ke Mana?””Kabur Saja Dulu, tapi Ke Mana?”KaburAjaDulu menjadi opsi populer bagi yang tak sejalan dengan pemimpin populis. Bagi yang tidak bisa kabur, masih ada harapan di kota-kota kita.
Baca lebih lajut »

Ditetapkan Sebagai Gubernur di DPRD Sumut, Bobby Nasution: Kerja Aja DuluDitetapkan Sebagai Gubernur di DPRD Sumut, Bobby Nasution: Kerja Aja DuluDPRD Sumut menggelar rapat paripurna penetapan Muhammad Bobby Afif Nasution-Surya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut periode 2025-2030.
Baca lebih lajut »

Unjuk Rasa Seruan “Adili Jokowi” Terjadi di Jawa Timur, Tuntut Usut Dugaan Korupsi JokowiUnjuk Rasa Seruan “Adili Jokowi” Terjadi di Jawa Timur, Tuntut Usut Dugaan Korupsi JokowiSejumlah unjuk rasa yang menuntut mengadili mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terjadi di sejumlah wilayah Jawa Timur, Jumat (7/2/2025).
Baca lebih lajut »

Hizbullah Tolak Seruan Trump untuk Gusur Warga Palestina di GazaHizbullah Tolak Seruan Trump untuk Gusur Warga Palestina di GazaHizbullah mengecam keras seruan Presiden AS Donald Trump untuk menggusur penduduk Palestina di Jalur Gaza dan mengubahnya menjadi pusat pariwisata. Mereka menyebutnya sebagai bentuk rasisme, eliminasionisme, dan fasisme yang melanggar hak dasar atas tanah air. Hizbullah menegaskan bahwa rakyat Palestina tidak akan tunduk pada paksaan dan akan bersatu untuk melawan konspirasi ini.
Baca lebih lajut »

PBB Meluncurkan Seruan $3,32 Miliar untuk Respons Kemanusiaan dan Pengungsi UkrainaPBB Meluncurkan Seruan $3,32 Miliar untuk Respons Kemanusiaan dan Pengungsi UkrainaPada hari Kamis (16/1), PBB dan mitra-mitranya meluncurkan rencana respons kemanusiaan dan pengungsi untuk tahun 2025 dengan target penggalangan dana $3,32 miliar. Seruan ini diumumkan di Kyiv, Ukraina, di tengah invasi Rusia yang memasuki tahun keempat. Tujuan utama adalah membantu warga Ukraina untuk kembali ke rumah mereka. Rencana ini bertujuan untuk memberikan bantuan vital seperti makanan, layanan kesehatan, tempat tinggal, pendidikan, dan perlindungan kepada 6 juta orang di Ukraina dan lebih dari 2 juta pengungsi di 11 negara lainnya.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-15 06:44:57