Pembicaraan intensif gencatan senjata antara Israel dan Hamas kembali digelar. Israel dan Hamas pada prinsipnya sepakat melakukan pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina saat gencatan senjata selama sebulan. Namun, rencana kerangka kerja tersebut terhambat oleh perbedaan pendapat antara kedua belah pihak.
Serangan masih terus terjadi di Gaza . Serangan itu diluncurkan oleh Israel sebagai pembalasan dendam atas penyerangan kelompok militan Palestina, Hamas , ke wilayahnya pada 7 Oktober lalu. Serangan Tel Aviv yang dilakukan dalam skala besar itu kemudian memancing milisi-milisi yang pro Hamas di Timur Tengah seperti Houthi dan Hizbullah untuk bergerak. Ini membuat resiko perluasan perang di kawasan terbuka lebar.Pembicaraan intensif gencatan senjata antara Israel dan Hamas kembali digelar.
Menurut tiga sumber yang mengetahui hal tersebut, baik Israel dan Hamas pada prinsipnya sepakat melakukan pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina saat gencatan senjata selama sebulan. Namun, rencana kerangka kerja tersebut terhambat oleh perbedaan pendapat antara kedua belah pihak. Ini mengenai cara mengakhiri perang Gaza secara permane
Serangan Gaza Israel Hamas Gencatan Senjata Pertukaran Sandera Perbedaan Pendapat
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Israel-Hamas: Pemimpin Hizbullah peringatkan Israel setelah tokoh Hamas dibunuhIsrael-Hamas: Pemimpin Hizbullah peringatkan Israel setelah tokoh Hamas dibunuh - 'Kami tidak takut perang'
Baca lebih lajut »
Hamas Tunjukan Dua Tawanan Tewas Oleh Serangan IsraelBerita Terkini Seputar Opini, Berita Terbaru Indonesia, Berita Hari Ini, Berita Terpopuler, Media Indonesia | Referensi Bangsa
Baca lebih lajut »
Israel Membombardir Gaza Setelah Serangan HamasSerangan Hamas yang menyerbu secara mendadak kota-kota Israel sehingga membuat sekitar 1.200 orang tewas serta menyandera 240 orang pada 7 Oktober lalu, membuat Israel melakukan pengeboman secara membabi buta di Gaza. Akibat dari pengeboman tanpa pandang bulu itu, lebih dari 20.000 warga Palestina tewas, di mana sekitar 70 persen dari korban yang tewas adalah kaum perempuan dan anak-anak. Dengan kata lain, setelah dua bulan bombardemen di Gaza, Israel telah menewaskan warga di Gaza seperti jumlah korban saat Israel melakukan invasi ke Lebanon pada 1982. Jumlah yang tewas diperkirakan lebih besar karena masih ada korban yang tertimbun di reruntuhan bangunan. Dengan jumlah korban tewas di Gaza yang sudah sedemikian besar, Hamas masih tetap berhasil melakukan perlawanan terhadap kekejaman pasukan Israel
Baca lebih lajut »
Perang Gaza: Korban Tewas Serangan Israel 24.000-Titah Baru Xi JinpingSerangan balasan Israel ke kelompok Hamas Palestina di Jalur Gaza, telah memasuki hari ke-100.
Baca lebih lajut »
Eskalasi di Gaza Terus MeruncingEskalasi di wilayah Gaza, Palestina, terus meruncing akibat serangan Israel terhadap milisi Hamas. Serangan ini memicu reaksi dari milisi-milisi pro Hamas di Timur Tengah dan meningkatkan risiko perluasan perang di kawasan tersebut. Warga Israel yang merupakan keluarga dari sandera Hamas juga melakukan protes di kantor Parlemen Israel.
Baca lebih lajut »
Bangunan dan rumah di Jalur Gaza luluh lantak setelah diserang dan dibombardir IsraelSejak hari pertama Israel melancarkan serangan balasan terhadap Hamas, sudah ada kekhawatiran perang di Jalur Gaza bakal meluas menjadi perang kawasan. Ini karena perang Gaza tak saja tentang nasib Hamas, tapi juga menyangkut pihak-pihak yang bersekutu dengan kelompok perlawanan Palestina itu yang sebagian besar merupakan proksi atau afiliasi Iran. Hamas memang Sunni, tapi sejak lama mendapatkan dukungan signifikan dari Iran melalui milisi Syiah Hizbullah di Lebanon yang menjadi proksi Iran. Iran melihat Hamas sebagai deterens atau aspek penggentar dalam menghadapi Israel, sehingga negara itu mustahil membiarkan Hamas dihancurkan oleh Israel. Sebaliknya, Israel sejak hari pertama menyerang Gaza pada 7 Oktober, menganggap Iran menjadi dalang semua masalah.
Baca lebih lajut »