”Senjata” Baru Korut bagi Korsel: Suara-suara Menakutkan

Semenanjung Korea Berita

”Senjata” Baru Korut bagi Korsel: Suara-suara Menakutkan
Korut-KorselSuara BisingDesa Dangsan
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 239 sec. here
  • 8 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 109%
  • Publisher: 70%

Rakyat di perbatasan harus menanggung konflik antarnegara. Salah satunya melalui siaran suara-suara yang menakutkan dan membuat stres.

Sudah lima bulan ini warga Korea Selatan di sepanjang perbatasan Zona Demiliterisasi antara Korea Utara dan Korea Selatan merasa ketakutan dan tidak nyaman. Mereka setiap malam mendengar suara-suara menakutkan dari arah Korea Utara.

Berdasarkan perjanjian yang biasa disebut Perjanjian Militer Komprehensif ini, kedua negara sepakat menghentikan sama sekali semua tindakan permusuhan satu sama lain yang menjadi sumber konflik dan ketegangan. Caranya antara lain dengan menghentikan latihan militer di sepanjang perbatasan. Selain itu, pos-pos penjagaan, ranjau darat, persenjataan, dan pengeras-pengeras suara di perbatasan kedua negara dicopot.

Korut kemudian memperkuat hubungan dengan Rusia pada Juni 2024 melalui penandatangan perjanjian kemitraan strategis. Berdasarkan perjanjian itu, Korut dan Rusia membuat pakta pertahanan untuk saling membantu jika salah satu negara diserang.Tayangan televisi di Stasiun Kereta Seoul, Korea Selatan, Selasa , menayangkan berita tentang Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, kanan, dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Pyongyang.

AS menempatkan lebih dari 28.000 personelnya di Korsel. Seoul memerlukan kehadiran dan perlindungan pasukan AS sebagai antisipasi jika sewaktu-waktu Korut menyerang Korsel. Korut tak mau kalah. Pada Juni 2024, militer Korsel mengungkap adanya pergerakan 20 tentara Korut yang melintasi wilayah perbatasan dua Korea dan memasuki wilayah Korsel pada 9 Juni 2024. Militer Korsel melepaskan tembakan ke arah 20 tentara Korut itu.

“Bagian terburuknya adalah kita tidak tahu kapan ini akan berakhir, apakah ini akan benar-benar berakhir,” imbuh An. Analis mengatakan, kebisingan itu bagian dari langkah Korut untuk meningkatkan ketegangan dengan Korsel. Apalagi sejak negosiasi Kim dengan presiden AS kala itu Donald Trump terkait denuklirisasi dan sanksi internasional atas Korut gagal pada tahun 2019. Pemimpin Korut itu kemudian mengubah arah hubungan eksternal negaranya, khususnya dengan Korsel, menjadi semakin bermusuhan.

Alih-alih menyampaikan rencana untuk meredakan perang psikologis dengan Korut atau memberi solusi atas kebisingan, para pejabat malah menawarkan hal lain. Mereka menawarkan jendela berlapis ganda bagi penduduk desa dan obat-obatan untuk ternak mereka agar lebih mampu menahan stres yang disebabkan oleh kebisingan.

“Saya tidak dapat membayangkan pemerintah tidak melakukan apa pun jika Seoul mengalami serangan kebisingan yang sama seperti yang kami alami,” imbuh Park. Warga Desa Dangsan tersiksa dengan teror suara itu. Mereka lelah dengan rentetan serangan suara tiada henti itu. “ itu membuat kami gila. Kami tidak bisa tidur di malam hari,” kata An Mi-hee .Dalam foto yang diambil, Kamis 7 November 2024 terlihat alat pengukur suara desibel digunakan untuk mengukur suara dari pengeras suara Korea Utara yang terletak di pegunungan di balik pagar dari pulau perbatasan Korea Selatan, Ganghwa.

Korut menutup semua dialog dengan Seoul dan Washington. Korut menggandakan pengujian rudal berkemampuan nuklir.Pengembangan senjata nuklir ini merupakan kekhawatiran terbesar dan ancaman nyata bagi Korsel. Sementara bagi Korut, senjata nuklir merupakan bagian dari alat tawar agar tidak ditekan oleh kekuatan-kekuatan yang mereka anggap sebagai musuh. Korsel bersama negara-negara mitranya, terutama AS, berupaya mendesak perlucutan senjata nuklir Korut secara menyeluruh.

Sementara Yoon yang mulai menjabat sebagai Presiden Korsel sejak 2022, mengadopsi pendekatan yang lebih konfrontatif. Ia menyerukan penyebaran gagasan kebebasan ke Korut untuk menembus pemblokiran informasi yang dilakukan Kim guna mempertahankan kekuasaannya. Sejak Mei hingga Juli, Korut mengirimkan ribuan balon sampah ke Korsel. Sebagai respons, para aktivis Korsel menerbangkan selebaran anti-Pyongyang dan berupaya menjatuhkannya di wilayah Korut.

Tindakan Korut itu membuat jengkel penduduk desa Korsel yang tinggal di perbatasan militer. Warga juga merasa terteror dan tersiksa dengan suara-suara yang diperdengarkan Korut. “Ini pengeboman tanpa peluru,” kata An di ruang tamunya.Konselor dari Ganghwa, Park Heung-yeol pada Kamis mengambil gambar pengeras suara Korea Utara yang terlihat dari pulau Ganghwa.

Dari Korut, warga dekat perbatasan DMZ akan mendengar suara perempuan yang mengajak tentara Korsel untuk membelot ke Korut. Sementara siaran Korsel mencoba menarik perhatian tentara Korut dengan lagu-lagu K-pop yang manis.Namun dalam siaran sejak Juli, 354 warga desa Dangsan hanya mendengar suara-suara tanpa henti yang sulit dijelaskan. Penduduk desa yang mayoritas berusia 60 tahun ke atas menyebut suara-suara itu menjengkelkan dan menimbulkan stres.

“Tujuan pengeras suaranya telah berubah dari menyebarkan propaganda menjadi memaksa Korsel untuk menghentikan siaran dan selebarannya sendiri,” imbuh Kang.Warga Ganghawa, Kim Yun-suk dan suaminya Choi Hyoung-chan pada Kamis mendengarkan suara yang direkam pada telepon seluler mereka.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Korut-Korsel Suara Bising Desa Dangsan

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Korut Kerahkan Pasukan ke Ukraina, Korsel Ancam Kirim Senjata dan PersonilKorut Kerahkan Pasukan ke Ukraina, Korsel Ancam Kirim Senjata dan PersonilKorea Selatan memperbarui ancamannya untuk mengirim senjata ke Ukraina, beberapa hari setelah merilis informasi intelijen yang menyatakan bahwa Korea Utara berencana untuk mengerahkan sejumlah besar pasukan untuk mendukung invasi Rusia.
Baca lebih lajut »

Respons Korut Kirim Tentara ke Rusia, Presiden Korsel Buka Peluang Kirim Senjata ke UkrainaRespons Korut Kirim Tentara ke Rusia, Presiden Korsel Buka Peluang Kirim Senjata ke UkrainaPresiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menyatakan pihaknya berpeluang mengirim senjata ke Ukraina sebagai respons atas bantuan militer Korea Utara ke Rusia.
Baca lebih lajut »

Waspada Perang Baru Meletus, Korut Siapkan Senjata Pembunuh SuperWaspada Perang Baru Meletus, Korut Siapkan Senjata Pembunuh SuperKorea Utara menyiapkan senjata pembunuh super. Kim Jong Un turun tangan langsung. Simak!
Baca lebih lajut »

AS Sebut Ada 3.000 Tentara Korea Utara di Rusia, Berangkat Naik KapalAS Sebut Ada 3.000 Tentara Korea Utara di Rusia, Berangkat Naik KapalMenurut Korsel, Korut berencana mengerahkan 10.000 tentara ke Rusia sampai Desember 2024.
Baca lebih lajut »

Aliansi Korut-Rusia Cemaskan SeoulAliansi Korut-Rusia Cemaskan SeoulLaporan pasukan Korut membela Rusia lawan Ukraina dan penguatan aliansi Pyongyang-Moskwa membuat ketar-ketir Korsel.
Baca lebih lajut »

AS-Korsel Meminta Korut agar Tarik Pasukannya dari RusiaAS-Korsel Meminta Korut agar Tarik Pasukannya dari RusiaAmerika Serikat dan Korea Selatan (Korsel) menyerukan agar Korea Utara (Korut) menarik pasukannya dari Rusia.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-19 05:09:48