Sengketa dagang ayam Brasil yang berujung ke meja WTO ini bukan baru pertama kali dialami Indonesia.
TEMPO.CO, Jakarta - Sengketa dagang terkait ayam Brasil yang berujung ke meja Organisasi Perdagangan Dunia bukanlah kasus yang baru pertama kali dialami Indonesia. Tempo mencatat beberapa kasus yang belakangan melibatkan Indonesia di WTO. Berikut ini adalah daftarnya:1.
Dilansir dari Bisnis, Indonesia sempat memperpanjang safeguard terhadap produk canai lantaian dari besi atau baja bukan paduan. Perpanjangan safeguard ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan dengan Nomor 130/PMK.010/2017 tentang Pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan terhadap Impor Produk Canai Lantaian dari Besi atau Baja Bukan Paduan yang efektif mulai 4 Oktober 2017.Kasus tersebut berlanjut hingga tingkat banding.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
RI Kalah Perang Ayam vs Brasil di WTO, Ini Jawaban KemendagMenurut Kemendag, untuk mengatasi ancaman ayam impor Brasil, perlu terus ditingkatkan ajakan mencintai produk lokal
Baca lebih lajut »
Ancaman Ayam Impor Brasil, Hanya Peternak Besar yang Mampu HadapiMenghadapi ayam impor, yang kuat hanya peternak besar yang punya pabrik pakan sendiri.
Baca lebih lajut »
Vadao tidak lagi latih timnas putri BrasilBrasil telah berpisah dengan Vadao, pelatih tim sepak bola putri mereka, kata konfederasi sepak bola negara tersebut, Senin.\r\n\r\n"Setelah setahun dan 10 ...
Baca lebih lajut »
Begini Perjalanan Perang Ayam Brasil vs IndonesiaIndonesia dinilai telah mempersulit perdagangan ayam dari Brasil ke Tanah Air.
Baca lebih lajut »
Terancam Ayam Brasil, Peternak Minta Gerakan Efisiensi NasionalLanded cost ayam impor hanya sekitar 50-60 persen dari biaya produksi ayam lokal.
Baca lebih lajut »
Kepindahan Neymar ke Barcelona Pengaruhi Sepak Bola BrasilBek timnas Brasil Filipe Luis berpendapat kepindahan Neymar dari Paris Saint-Germain ke Barcelona bakal memperbaiki persepakbolaan tim Samba.
Baca lebih lajut »