Apakah program naturalisasi pemain mengkhianati perjuangan para pendiri PSSI?
Tim Cahill, legenda tim nasional Australia, menunjukkan kertas bertuliskan Indonesia pada agenda pengundian babak penyisihan Piala Asia 2023 di Doha, Qatar, Kamis . Jepang, Irak, dan Vietnam menjadi pesaing Indonesia di fase grup.
”Tidak masalah dari mana asal-usul kami karena kami selalu bersatu, baik di dalam maupun di luar lapangan. Saat tim kami mengalami kekalahan, kita semua merasakannya dan, saat tim menang, itulah kemenangan bagi kita semua. Sebagai pemain, mengenakan jersei Merah Putih bukan hanya kebanggaan, melainkan juga suatu kehormatan bagi kami,” demikian pesan itu.
”Saya siap memberikan permainan terbaik untuk membantu tim mengejar hasil maksimal di Piala Asia. Kami mempersiapkan diri sebaik mungkin,” ujar Baggott yang sudah membela tim Garuda sejak Piala AFF 2020, Desember 2021-Januari 2022.Kedua, pemain yang memilih menjalani proses naturalisasi karena memiliki garis keturunan, baik dari orangtua maupun kakek-nenek.
Pada laga kedua melawan Libya, 5 Januari lalu, Shin mulai menurunkan tim terbaik dan susunan formasi utama. Alih-alih menurunkan seluruh pemain keturunan, Shin hanya menempatkan lima pemain naturalisasi sejak sepak mula.Shin mencoba memanfaatkan keunggulan intelegensi pemain naturalisasi untuk bermain di luar posisi murni mereka, misalnya Justin Hubner yang tampil sebagai gelandang bertahan yang sejatinya bermain sebagai bek tengah di tim Inggris, Wolverhampton Wanderers yunior.
”Kami akan berjuang dan bekerja sangat keras bersama untuk menghadapi laga-laga sulit di fase grup. Saya pikir kami punya peluang bersaing,” kata Hubner.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Soal Berbagi, Zaidul Akbar: Kalau Tahu Ilmunya, Anda Gak Mau Lagi Ditraktir OrangPendakwah sekaligus praktisi kesehatan, dr. Zaidul Akbar, mengungkap mengenai amal kebaikan yang perlu kita biasakan untuk dilakukan yaitu memberi makan orang lain.
Baca lebih lajut »
Mencari Jati Diri untuk Karier yang Lebih MeningkatPsikolog dan penulis buku Samanta Elsener menjelaskan pentingnya mencari jati diri untuk meningkatkan karier. Proses penemuan jati diri dapat membantu seseorang mengevaluasi diri dan mencari tahu apa yang hilang dalam hidupnya.
Baca lebih lajut »
Soal Berbagi, Zaidul Akbar: Kalau Tahu Ilmunya, Anda Gak Mau Lagi Ditraktir OrangPendakwah sekaligus praktisi kesehatan, dr. Zaidul Akbar, mengungkap mengenai amal kebaikan yang perlu kita biasakan untuk dilakukan yaitu memberi makan orang lain.
Baca lebih lajut »
Mencari Jati Diri untuk Karier yang Lebih MeningkatPsikolog dan penulis buku Samanta Elsener menjelaskan pentingnya mencari jati diri untuk meningkatkan karier. Proses penemuan jati diri dapat membantu seseorang mengevaluasi diri dan mencari tahu apa yang hilang dalam hidupnya.
Baca lebih lajut »
Seandainya Soeratin Sosrosoegondo Tahu…Apakah program naturalisasi pemain mengkhianati perjuangan para pendiri PSSI?
Baca lebih lajut »