Satu keluarga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di dalam rumahnya sendiri di Tangerang.
Bahkan, sang balita yang berusia 3 tahun ditemukan berada di dalam sebuah drum.pada Kamis sekira pukul 02.00 WIB.
Kasat Reskrim Polresta Tangerang AKP Ivan Adhitira mengatakan, tiga mayat tersebut merupakan ayah dan kedua anaknya.Suasana rumah pembunuhan misterius satu keluarga di kawasan Kampung Sukamantri RT 02/09, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang yang sedang dilakukan olah TKP dari Polresta Tangerang, Kamis .
"Yang jelas ditemukan tiga mayat, bapak dan anaknya dua. Ditemukan warga jam 01.30 WIB," kata Ivan dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis .Menurut keterangan warga yang tak jauh dari rumah korban, sempat terdengar ledakan sebelum ketiganya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kronologi Temuan Satu Keluarga Tewas dalam Rumah di TangerangPolisi menduga penemuan tiga jenazah ayah dan anak di Balaraja, Tangerang, merupakan kasus pembunuhan yang berujung bunuh diri.
Baca lebih lajut »
Fakta Pilu Satu Keluarga Tewas Mengenaskan di Tangerang, Sang Ayah Gantung DiriSebelum membunuh dua anaknya dan kemudian bunuh diri (gantung diri), Robbi sempat cekcok mulut dengan istrinya.
Baca lebih lajut »
Detik-detik Satu Keluarga Tewas di Tangerang, Awalnya Terdengar Suara Cekcok, lalu Suara LedakanSatu keluarga tewas di Tangerang, ayah ditemukan tewas tergantung, anak balitanya meninggal tenggelam di drum.
Baca lebih lajut »
Lima Orang dalam Satu Keluarga di HSS Positif Covid-19 |Republika OnlineKedatangan tamu di rumah mereka, yang kemudian diketahui menjadi pasien positif.
Baca lebih lajut »
Kisah satu keluarga besar terjangkit Covid-19: 'Dalam sekejap, rumah kami berubah menjadi rumah sakit'Sebelas dari 17 anggota keluarga Mukul Garg yang tinggal satu atap di Delhi dinyatakan positif Covid-19, meskipun mereka awalnya takut dan khawatir menjalani tes karena stigma virus corona. Bagaimana mereka merawat satu sama lain?
Baca lebih lajut »