'Pemerintah sangat terbuka dengan penelitian terkait obat dan vaksin, tetapi bukan berarti bisa dilakukan siapa pun tanpa prosedur yang tepat,' kata Wiku.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam jumpa pers yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia dari Jakarta, Selasa . Jakarta - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan tidak bisa seseorang mengklaim telah menemukan obat untuk mengobati COVID-19 tanpa melalui pengujian terlebih dahulu.
"Pemerintah sangat terbuka dengan penelitian terkait obat dan vaksin, tetapi bukan berarti bisa dilakukan siapa pun tanpa prosedur yang tepat," kata Wiku dalam jumpa pers Satuan Tugas Penanganan COVID-19 yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia dari Jakarta, Selasa. Wiku mengatakan sebuah obat harus melalui uji klinis untuk membuktikan apakah benar bisa menyembuhkan penyakit dan diketahui efek samping yang menyertai penggunaannya.
Menurut Wiku uji klinis untuk membuktikan khasiat obat dan efek sampingnya merupakan bentuk pertanggungjawaban, sebelum kemudian diedarkan untuk digunakan oleh lebih banyak orang. "Setelah teruji dan terbukti menyembuhkan, yang tentu itu menjadi kabar baik, maka akan mendapatkan izin edar dan bisa diedarkan. Tidak boleh sembarangan karena ini menyangkut nyawa manusia," tuturnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Update Covid-19: Tambah 1.679, Kasus Covid-19 di Indonesia Jadi 113.134Adapun pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh bertambah 1.262 sehingga total menjadi 70,237 (62,1% dari terkonfirmasi).
Baca lebih lajut »
Satgas COVID-19 Ingatkan Tak Boleh Sembarangan Klaim 'Obat Corona'Jubir Satgas COVID-19 menegaskan tidak semua pihak bisa mengklaim suatu produk sebagai 'obat Corona'. Terlebih jika produk tersebut belum terstandarisasi. via detikHealth
Baca lebih lajut »
Satgas COVID-19: Angka Kematian Corona RI 4,68%, Lebih Tinggi dari GlobalPersentase angka kematian terkait virus corona baru (COVID-19) di Tanah Air masih lebih tinggi dibandingkan hitungan secara global. Namun angka kematian nasional itu disebut cenderung turun bila dirunut dari kasus awal. VirusCorona
Baca lebih lajut »
Satgas Covid-19 IDI: Pakai Masker tak akan Membuat Mati |Republika OnlineSelain masker, masyarakat diimbau pakai face shield jika berada di ruangan tertutup.
Baca lebih lajut »
Satgas Covid-19: Ada Rentang Waktu, Pandemi Flu Terjadi 11-50 Tahun SekaliSejarah mencatat adanya rentang waktu terjadinya pandemi flu selama 11 hingga 50 tahun sekali.
Baca lebih lajut »