Sejarah mencatat adanya rentang waktu terjadinya pandemi flu selama 11 hingga 50 tahun sekali.
Hal tersebut dituliskan dalam buku sejarah pandemi yang ditulisnya berjudul"Yang Terlupakan:Dalam teori di kesehatan hewan, kata dia, setiap 18 bulan bisa ditemukan penyakit-penyakit baru.Selama pandemi Covid-19 ini pun, sudah banyak ditemukan penyakit baru.
Ia mencontohkan, pandemi flu yang terjadi pada tahun 1957-1968, termasuk pada tahun 1918 yang paling luar biasa karena menewaskan puluhan juta orang. Namun, dalam rentang waktu 11 tahun tersebut, sebenarnya juga terjadi pandemi-pandemi lain seperti Ebola di Afrika pada tahun 2014, MERS-CoV di Arab Saudi pada 2012.
Ia mengatakan hal itu karena pandemi Covid-19 ini juga tak terlepas dari tudingan konspirasi atau propaganda.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tambah 11, Total 43 Kasus Positif Covid–19 di Aceh TamiangPemerintah Kabupaten Aceh Tamiang mengumumkan 11 kasus baru terkonfirmasi positif Covid–19, Minggu (2/8/2020).
Baca lebih lajut »
Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Bandung Dimulai 11 Agustus 2020Tim riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran akan mulai menggelar uji klinis vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech, Cina, di Kota Bandung mulai Selasa, 11 Agustus 2020. cina ujiklinis vaksincovid
Baca lebih lajut »
PDAM Depok Beri Diskon 50 Persen Biaya Sambungan Baru |Republika OnlinePDAM Tirta Asasta Kota Depok menargetkan 5.050 sambungan baru pada 2020.
Baca lebih lajut »
KKP Tawarkan Bantuan Modal hingga Rp 50 Juta kepada Pelaku Usaha PerikananHingga semester pertama 2020, realisasi dana KUR untuk sektor kelautan dan perikanan mencapai Rp 1,8 triliun.
Baca lebih lajut »
Yunani Pesan 50 Drone Turki Meski Kedua Negara TegangPerusahaan drone swasta asal Turki mendapat kontrak untuk menjual 50 drone taktis mini pada Kementerian Pertahanan (Kemhan)...
Baca lebih lajut »
Ini yang Bikin Prabowo Batalkan Kontrak Alutsista Rp 50 TMenhan Prabowo Subianto disebut-sebut telah membatalkan kontrak alat utama sistem persenjataan (alutsista) senilai Rp 50 triliun.
Baca lebih lajut »