Jaksa penuntut umum (JPU) menyebut, tiket yang dijual dalam pertandingan Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober melebihi kapasitas stadion
JawaPos.com–Terungkap berapa tiket yang dijual Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris dalam pertandingan Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan. Hal itu dipaparkan jaksa penuntut umum saat membacakan dakwaan kepada Haris dalam sidang perdana di Pengadilan Negeri Surabaya .
Haris didakwa lalai menyuruh petugas tiket, Adi Ismanto yang berstatus saksi, untuk mencetak tiket yang tidak sesuai kapasitas stadion. Lebih kurang ada 43 ribu tiket yang dicetak pada pertandingan 1 Oktober 2022. Harga per tiket dibanderol Rp 675 ribu , sebanyak 43.000 tiket dan rupiah yang dikantongi sejumlah Rp 29 miliar lebih atau Rp 29.025.000.000.
Ketika Arema FC melawan Persebaya Surabaya digelar pada 1 Oktober 2022, ratusan steward itu hanya diberikan kunci-kunci pintu kecil stadion. Kunci pintu besar tidak ada. Mendengar dakwaan itu, baik Haris dan Suko menerimanya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Keluarga Korban Kanjuruhan Teriak saat Persidangan, Ada Apa?Keluarga korban tragedi Kanjuruhan kecewa tak diperkenankan masuk ruang sidang menyaksikan persidangan secara langsung di PN Surabaya, Senin (16/1)
Baca lebih lajut »
Sidang Tragedi Kanjuruhan Dilarang Disiarkan Live, Begini Respons MahfudMedia dilarang menyiarkan langsung persidangan Tragedi Kanjuruhan. Menko Polhukam Mahfud Md buka suara terkait larangan tersebut, apa katanya?
Baca lebih lajut »
Kecewa Sidang Tragedi Kanjuruhan Digelar Terbatas, Tim Gabungan Aremania Akan Hadiri Sidang Tanpa AtributTim Gabungan Aremania menyatakan kecewa dengan keputusan Pengadilan Negeri Surabaya yang melarang sidang Tragedi Kanjuruhan disiarkan langsung
Baca lebih lajut »
Aturan dan Fakta-fakta Jelang Sidang Perdana Tragedi Kanjuruhan BesokSidang perdana Tragedi Kanjuruhan akan digelar Senin besok di PN Surabaya. Sidang dilakukan secara daring dan media dilarang untuk menyiarkan secara langsung.
Baca lebih lajut »
Iwan Budianto Tolak Jadi Exco PSSI 2023-2027 Usai Tragedi KanjuruhanIwan Budianto merasa tak etis kembali mengemban jabatan di PSSI setelah Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan korban jiwa.
Baca lebih lajut »