Rusia akui 'tentara yang tewas signifikan', Kremlin pergencar gempuran di Ukraina timur - BBC News Indonesia

Indonesia Berita Berita

Rusia akui 'tentara yang tewas signifikan', Kremlin pergencar gempuran di Ukraina timur - BBC News Indonesia
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 BBCIndonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 43 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 21%
  • Publisher: 50%

Rusia mengatakan jumlah tentara mereka yang tewas dalam jumlah signifikan merupakan 'tragedi besar'.

Kremlin ingin publik meyakini bahwa para tentara Rusia yang diberangkatkan ke Ukraina adalah pahlawan, dan serangan Rusia di sana adalah bentuk pertahanan diri.

"NATO ingin membuat pangkalan di sebelah kita [di Ukraina] dan mereka punya senjata nuklir," kata Nikolai kepada saya. "Bagus, Putin. Dia tidak membiarkan mereka melakukan itu.""Seberapa banyak informasi dari TV Rusia tentang perang yang Anda percaya?" Saya bertanya padanya. "Saya sangat percaya. Mengapa saya harus tidak percaya? Justru saya tidak percaya pada internet."Tidak semua orang mendukung serangan Rusia di Ukraina.

"Saya meyakini bahwa pembunuhan, apapun penyebabnya dan bagaimanapun Anda berusaha memberikan pembenaran, adalah dosa," dia berkata kepada saya. "Darah ada di tangan orang yang membunuhnya. Jika sebuah perintah diberikan, maka darah ada di tangan siapa pun yang memberikan perintah itu, siapa pun yang mendukungnya, atau diam saja saat itu terjadi."

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

BBCIndonesia /  🏆 42. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina: Rusia Bantah Bantai Warga Sipil di Bucha | Kabar24 - Bisnis.comUPDATE Perang Rusia Vs Ukraina: Rusia Bantah Bantai Warga Sipil di Bucha | Kabar24 - Bisnis.comKementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pasukannya tidak membunuh warga sipil di Bucha, kota di luar Ibu Kota Ukraina Kyiv.
Baca lebih lajut »

'Ini dilakukan profesional, mungkin oleh Inggris' - Taktik Rusia sangkal kekejaman di Ukraina - BBC News Indonesia'Ini dilakukan profesional, mungkin oleh Inggris' - Taktik Rusia sangkal kekejaman di Ukraina - BBC News IndonesiaIni adalah taktik klasik Kremlin menghadapi tuduhan serupa: menyangkal, menganggapnya salah, dan apabila memungkinkan, menyalahkan orang lain.
Baca lebih lajut »

Ukraina Tuding Rusia Berusaha Sembunyikan Fakta Ribuan Orang Tewas di MariupolUkraina Tuding Rusia Berusaha Sembunyikan Fakta Ribuan Orang Tewas di Mariupol'Alasan mengapa kami tidak bisa masuk ke Mariupol dengan kargo kemanusiaan justru karena mereka takut dunia akan melihat apa yang terjadi di sana.'
Baca lebih lajut »

Perang Rusia-Ukraina Kerek Harga Minyak Indonesia Jadi USD 113,5 per BarelPerang Rusia-Ukraina Kerek Harga Minyak Indonesia Jadi USD 113,5 per BarelHarga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) periode Maret 2022 naik sebesar USS 17,78 per barel, dari USD 95,72 per barel pada bulan sebelumnya.
Baca lebih lajut »

Foto : Penyelamatan Dramatis Wanita Tertimbun Puing Usai Terkena Serangan Rusia di Ukraina | merdeka.comFoto : Penyelamatan Dramatis Wanita Tertimbun Puing Usai Terkena Serangan Rusia di Ukraina | merdeka.comPenyelamatan Dramatis Wanita Tertimbun Puing Usai Terkena Serangan Rusia di Ukraina. Invasi Rusia masih terus berlangsung di Ukraina. Beberapa titik dan tempat seperti gedung hingga rumah penduduk hancur terkena sasaran rudal. Salah satunya sebuah rumah yang dihuni warga sipil yang kondisinya nyaris rata dengan tanah.,Ukraina,Rusia Serang Ukraina,Rusia dan Ukraina,Perang Rusia Ukraina,Invansi Rusia,Rusia Ukraina Perang,Rusia,Ragam Konten,Propaganda Rusia,ledakan bom
Baca lebih lajut »

Imbas Perang Ukraina, Sosialita Rusia Gagal Belanja Tas Mewah ChanelImbas Perang Ukraina, Sosialita Rusia Gagal Belanja Tas Mewah ChanelSejumlah sosialita Rusia gagal belanja tas mewah Chanel sebagai imbas perang antara negaranya dengan Ukraina.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-12 11:17:47