Rupiah Melemah Terus, DXY Naik

MONEY Berita

Rupiah Melemah Terus, DXY Naik
RUPIAHDOLARBI
  • 📰 cnbcindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 67 sec. here
  • 8 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 47%
  • Publisher: 74%

Rupiah terus melemah terhadap dolar AS setelah BI menahan suku bunga acuan. Indeks dolar AS naik tipis, sementara IHSG ambruk di awal perdagangan. Faktor musiman dan faktor global diprediksi menjadi penyebab utama pelemahan Rupiah.

Rupiah melanjutkan pelemahannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini, Rabu (18/12/2024) setelah Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuannya di level 6% kemarin. Mengutip data dari Refinitiv, rupiah dibuka melemah 0,28% di angka Rp16.130/US$ pada hari ini, Kamis (19/12/2024). Selang empat menit sejak perdagangan dibuka, rupiah menyentuh level Rp16.200/US$. Pada pukul 09:35 WIB, rupiah kembali melemah ke level Rp 16.245/US$.

Pelemahani ini sejalan dengan kenaikan indeks dolar AS, DXY yang naik tipis 0,01% ke level 108,04 dari posisi kemarin, 108,03. Dari pasar saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau ambruk pada awal perdagangan sesi I Kamis (19/12/2024), setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk kembali memangkas suku bunga acuannya.Per pukul 09:10 WIB, IHSG ambruk 1,46% ke posisi 7.003,93. IHSG berada dititik rawan karena hampir mendekati level psikologis 6.900. Global Markets Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, mengungkapkan selain faktor global, faktor musiman dari pasar keuangan juga berpengaruh. Pada akhir tahun, menurutnya, banyak investor yang menarik keuntungan tahunannya. Selain itu, pembayaran impor dan pembayaran rutin, seperti utang juga ikut berpengaruh. 'Ini dipengaruhi oleh periode jelang libur panjang karena kemungkinan para pelaku pasar banyak yang merealisasikan keuntungan terutama realisasi investasi sejak awal tahun, mereka ingin settle di periode sekarang dan untuk impor dan pembayaran rutin kelihatannya baru akan direalisasikan pada periode saat ini,' paparnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (19/12/2024).Head of Treasury & Financial Institution Bank Mega, Ralph Birger Poetiray menilai pelemahan rupiah lebih dipicu oleh DXY yang memang naik 1% lebih ke level 108.0

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

cnbcindonesia /  🏆 7. in İD

RUPIAH DOLAR BI IHSG INDEX

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Rupiah Terus Melemah, Selangkah Lagi Dolar Tembus Rp 16.000Rupiah Terus Melemah, Selangkah Lagi Dolar Tembus Rp 16.000Nilai tukar rupiah terus melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) hingga penutupan perdagangan Selasa (3/12/2024).
Baca lebih lajut »

Rupiah Terus Melemah, Berkaitan dengan Dekatnya Pelantikan Trump?Rupiah Terus Melemah, Berkaitan dengan Dekatnya Pelantikan Trump?Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyatakan bahwa melemahnya rupiah terhadap dolar turut dipengaruhi oleh terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS.
Baca lebih lajut »

Breaking! Rupiah Anjlok, Dolar AS Nyaris Tembus Rp16.000Breaking! Rupiah Anjlok, Dolar AS Nyaris Tembus Rp16.000Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pasca rilis data Bank Indonesia (BI).
Baca lebih lajut »

Rupiah Melemah Usai RI Rilis Data Penting, Dolar Naik ke Rp 15.920Rupiah Melemah Usai RI Rilis Data Penting, Dolar Naik ke Rp 15.920Nilai tukar rupiah ambles di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) setelah Bank Indonesia (BI) mempertahankan kebijakan suku bunga
Baca lebih lajut »

Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah di Level Rp 15.881 per Dolar ASRupiah Hari Ini Ditutup Melemah di Level Rp 15.881 per Dolar ASRupiah hari ini ditutup di level Rp 15.881 atau melemah 6 poin dari penutupan pada akhir pekan lalu Jumat, 22 November 2024 yang ditutup di Rp 15.875.
Baca lebih lajut »

Rupiah Kembali Tergelincir, Dolar Dibuka Naik ke Rp 16.000Rupiah Kembali Tergelincir, Dolar Dibuka Naik ke Rp 16.000Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-15 17:44:08