RSUD Natuna menghadapi kesulitan finansial akibat keterlambatan pembayaran dari pemerintah pusat. Hal ini menyebabkan RSUD Natuna berhutang Rp3,9 miliar kepada rekanan obat untuk memenuhi kebutuhan tahun 2024. Direktur RSUD Natuna, Ari Fajarudi, mengungkap bahwa meskipun stok obat masih aman, beberapa jenis obat, seperti Furosemida, mengalami kekosongan. RSUD Natuna berupaya menyelesaikan masalah ini dengan berkoordinasi dan menjalin kerjasama dengan rekanan baru.
RSUD Natuna dihadapkan pada situasi sulit karena keterlambatan pembayaran dari pemerintah pusat. Hal ini mengakibatkan RSUD Natuna berutang sebesar Rp3,9 miliar kepada pihak rekanan untuk memenuhi kebutuhan pengadaan obat-obatan sepanjang tahun 2024. Direktur RSUD Natuna, Ari Fajarudi, menjelaskan bahwa pelayanan kesehatan tetap menjadi prioritas utama meskipun menghadapi tekanan finansial.
Meskipun stok obat-obatan secara umum masih aman, beberapa jenis obat seperti Furosemida, yang biasa digunakan untuk pengobatan hipertensi, mengalami kekosongan. Direktur RSUD Natuna juga menambahkan bahwa keterlambatan pembayaran ini turut memperlambat proses administrasi, yang akhirnya berdampak pada pengiriman obat-obatan ke rumah sakit. Ia mengungkapkan bahwa pihak RSUD terus berupaya mempercepat penyelesaian masalah ini dengan berkoordinasi bersama instansi terkait. Sebagai langkah antisipasi, pihak RSUD telah menjalin kerja sama dengan rekanan baru guna memastikan kelancaran pasokan obat-obatan. Selain itu, surat pemberitahuan terkait pembayaran yang tertunda juga telah disampaikan kepada pihak ketiga. Ari Fajarudi menekankan bahwa semua proses ini akan melalui mekanisme yang benar dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dirinya memastikan bahwa RSUD Natuna tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. 'Rumah sakit tidak bisa berhenti. RSUD harus tetap berjalan untuk melayani kebutuhan masyarakat,' tukasnya. RSUD Natuna optimistis dapat mengatasi situasi ini dengan dukungan dari pemerintah daerah serta kerja sama yang baik dengan berbagai pihak terkait. Komitmen ini menjadi bukti bahwa kesehatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama di tengah berbagai tantangan yang ada
RSUD Natuna Keterlambatan Pembayaran Utang Obat Pelayanan Kesehatan
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
RSUD Tasikmalaya Terlilit Tunggakan Piutang ObatRSUD Dr Soekardjo di Tasikmalaya, Jawa Barat, menghadapi kesulitan karena tunggakan piutang obat sebesar Rp20 miliar. Hal ini menyebabkan distributor obat menghentikan pengiriman, sehingga pasien terpaksa membeli obat di luar rumah sakit.
Baca lebih lajut »
Terlilit utang, PSIS Semarang butuh suntikan modal Rp45 miliarPT Mahesa Jenar Semarang, perusahaan yang menaungi tim Liga 1 Indonesia, PSIS Semarang, membutuhkan suntikan modal sekitar Rp45 miliar.Komisaris PT Mahesa ...
Baca lebih lajut »
Artis Terlilit Utang Pinjol, Enno Lerian Hingga Fico FachrizaBerita terkini mengungkap sejumlah artis terlilit utang aplikasi pinjaman online (pinjol). Mulai dari mantan penyanyi cilik Enno Lerian yang diseret karena hutang saudaranya hingga Fico Fachriza yang mengaku terlilit akibat kebutuhan keluarga dan mobil. Beberapa artis lain seperti Kevin Aprilio, Nikita Mirzani, dan Uya Kuya juga pernah menjadi korban teror pinjol karena nomor mereka digunakan sebagai jaminan atau kontak darurat.
Baca lebih lajut »
Doa Lunas Utang dari Hadis Shahih, Solusi Utang Menurut Ustaz Khalid BasalamahUstaz Khalid Basalamah memberikan solusi untuk mengatasi utang dengan mengajarkan doa yang tercantum dalam beberapa hadis shahih. Doa ini diajarkan untuk memohon pertolongan Allah dan berdoa agar diberikan rezeki halal.
Baca lebih lajut »
Bahaya Utang yang Tidak Terbayar: Risiko dan SolusinyaUtang bisa bermanfaat jika dikelola bijak, namun ketidakmampuan melunasi utang dapat berujung pada masalah keuangan serius, tekanan psikologis, kerugian material, hingga bunuh diri. Dampaknya meliputi kehidupan pribadi, hubungan sosial, dan reputasi keuangan. Artikel ini membahas solusi untuk mengatasi utang yang tidak terbayar, termasuk negosiasi dengan pemberi utang dan pelunasan bertahap.
Baca lebih lajut »
Risiko Mengabaikan Utang Pinjol LegalArtikel ini membahas bahaya mengabaikan utang pinjol legal. Meskipun banyak menganggap utang pinjol akan hangus, sebenarnya utang tetap wajib dibayar sampai lunas. Kegagalan melunasi utang dapat menjerat debitur dalam risiko seperti denda dan bunga yang lebih besar.
Baca lebih lajut »