Selain mungkin bisa membuat mata lelah dan memperparah pandangan ketika sering maraton film, hobi itu juga dikatakan dapat membuat wajah cepat tua. Duh! PenuaanDini via wolipop
Hal tersebut terungkap dalam sebuah penelitian yang dilakukan kepada 2,000 orang beberapa waktu lalu. Studi mengungkap jika sering menonton film dapat mempengaruhi penuaan. Bukan hanya film-film seram seprerti thriller atau horror, bahkan komedi pun dapat menyebabkan munculnya kerutan lebih cepat di wajah. Apa penyebabnya?
Penelitian mengungkap bahwa ekspresi atau mimik wajah yang dibuat selama menonton film lah yang dapat menyebabkan penuaan dini. Dikatakan bahwa ketika para penonton mengernyitkan dahi atau memicingkan mata ketika menyaksikan cerita film yang mengejutkan. hal itu bisa menimbulkan garis-garis halus di wajah.
Menurut studi, penonton biasanya akan membuat gestur wajah sebanyak 20 kali ketika ketakutan menyaksikan film horror. Adapun selama film thriller yang menegangkan bisa sebanyak 50 kali. Sementara selama film komedi kebanyakan orang akan tertawa atau paling tidak tersenyum 115 kali. Membuat gestur wajah selama nonton film mungkin dianggap berlebihan jika dikatakan bisa bikin cepat tua. Namun dokter kulit Dr Harry Singh dari brand Foreo yang memimpin penelitian pun ikut terkejut dengan hasil studinya. Ia mengatakan bahwa mengernyitkan dahi atau memicingkan mata selama lima tahun dapat memperparah garis halus sebanyak 50%. Sedangkan tertawa dapat menimbulkan kerutan di bagian ujung mata dan mulut sebanyak 40%.
Tentu Anda tak perlu menghindari nonton film hanya demi wajah awet muda dan terhindar dari penuaan. Membuat beragam ekspresi wajah pun merupakan hal yang wajar. Selagi itu membuat bahagia, tampaknya tak ada salahnya untuk terlihat lebih matang asalkan tetap menjaga kesehatan kulit di keseharian.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Riset Oxford: Buzzer Indonesia Dibayar Rp1-50 Juta Giring IsuPenelitian Oxford mengungkap buzzer Indonesia untuk menyebar propaganda pro-pemerintah, pro-partai, menyerang oposisi, dan menciptakan polariasasi.
Baca lebih lajut »
Riset: Pengadaan HSD Untungkan Negara dan PLNBerdasarkan hasil riset KIC, pengadaan HSD oleh Tuban Petro untuk dua pembangkit listrik PLN menghemat sekitar Rp248,6 miliar.
Baca lebih lajut »
Riset: Wanita Lebih Pandai Menutupi Perselingkuhan Dibanding PriaPantas saja ya kebanyakan pria yang lebih sering ketahuan selingkuh dibandingkan wanita, ternyata begini lho hasil risetnya~ Selingkuh via wolipop
Baca lebih lajut »
Fakta-fakta Buzzer di RI Berdasarkan Riset OxfordMelalui riset dari Oxford, fakta-fakta seputar buzzer politik di Indonesia tersorot. Berikut adalah tilikan periset dari Inggris soal 'pasukan siber' di RI.
Baca lebih lajut »
Riset Oxford: Buzzer di Indonesia Bekerja untuk Politikus dan SwastaPembahasan soal buzzer politik sedang mengemuka di Indonesia. Menurut penelitian dari Universitas Oxford, buzzer atau tentara siber (cyber troops) di negara ini bekerja untuk dua golongan organisasi. Buzzer Oxford
Baca lebih lajut »
Riset Oxford: Nilai Kontrak Buzzer Indonesia Rp 1 Juta-Rp 50 JutaBuzzer atau tentara siber di negara ini ternyata masih tergolong kasta rendah dibanding yang ada di negara lain. Namun, nilai kontrak bisa mencapai Rp 50 juta! Buzzer
Baca lebih lajut »