Rina Jayani: Sekolah Inklusif Aluna Montessori Di Jakarta Selatan

EDUCATION Berita

Rina Jayani: Sekolah Inklusif Aluna Montessori Di Jakarta Selatan
INCLUSIONSOCIAL IMPACTCOMMUNITY
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 72 sec. here
  • 15 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 74%
  • Publisher: 70%

Rina Jayani, seorang sosok inspiratif, mendirikan Aluna Montessori, sebuah sekolah inklusif yang berkomitmen pada kesetaraan dan empati. Sekolah ini memberikan ruang bagi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) untuk belajar dan berinteraksi dengan murid nondifabel tanpa batasan. Rina Jayani menghadapi berbagai tantangan, termasuk kompleksitas birokrasi dan respons dari tetangganya, namun tetap teguh pada visi dan misinya.

Sewaktu kelas siap dipakai, orangtua yang sudah mendaftarkan anaknya justru mengundurkan diri. Rina harus berkutat lagi untuk memantapkan programnya selama setahun. Rina Jayani (56) menyuburkan empati sekaligus kesetaraan lewat sekolahnya. Tak jeri meski dirundung bermacam rintangan, ia mengulurkan tangannya untuk anak- anak berkebutuhan khusus . Mereka pun berbaur dengan murid lain tanpa batasan-batasan badaniah. Gedung itu berjendela luas dipadu ventilasi yang berderet.

Cahaya alami menerobos dengan leluasa yang tentunya menghemat energi sebab lampu dan pendingin ruangan tak perlu sering-sering dinyalakan. Sebagian dinding juga dibangun dari bata-bata berongga. Aluna Montessori, demikian bangunan yang berada di Pasar Minggu, Jakarta, tersebut. Rina dengan ramah mengajak guru-guru untuk makan siang. Beberapa murid berpeci dan berbusana muslim yang berlalu menyempatkan untuk mohon diri dengan sopan.Mereka, anak-anak kampung sekitar, mengenyam pendidikan di Aluna Montessori. Di sudut lain, sejumlah anak berkebutuhan khusus (ABK) bercengkerama begitu akrab dengan murid-murid nondifabel. Ketiadaan sekat membuktikan inklusivitas yang disemai Rina sejak mendirikan sekolahnya pada tahun 2013. Ia kemudian mengajak stafnya berfoto. Mereka baru saja menerima kunjungan Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin. Bukan formalitas belaka, kehadiran otoritas lebih menunjukkan dukungan dan ketakziman atas kesukaran-kesukaran yang dialami Rina.”Rina menceritakan kegigihannya dan saya mengapresiasi. Saya memfasilitasi perizinan dan bantuan lain jika diperlukan,” ucapnya. Kompleksitas birokrasi rupanya sempat melintangi kehadiran Munjirin. Ia justru terheran-heran dan menegaskan kehadirannya untuk meretas kerumitan tersebut. Rina memang sempat terkendala perizinan, tetapi sama sekali tak melanggar regulasi. Ia menghadapi tantangan seiring respons tetangganya, itu pun hanya satu oran

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

INCLUSION SOCIAL IMPACT COMMUNITY Rina Jayani Aluna Montessori Sekolah Inklusif Anak Berkebutuhan Khusus Jakarta Selatan Pendidikan Kesetaraan Empati Komunitas

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Rina Jayani: Sekolah Inklusif yang Berjibaku dengan TantanganRina Jayani: Sekolah Inklusif yang Berjibaku dengan TantanganRina Jayani, seorang pendidik yang berdedikasi, mendirikan Aluna Montessori, sekolah inklusif di Jakarta Selatan. Sekolah ini menjadi bukti nyata kesetaraan dan empati di dunia pendidikan. Rina menghadapi berbagai rintangan, termasuk kompleksitas birokrasi dan respons sebagian warga sekitar.
Baca lebih lajut »

Sekolah Inklusif di Pasar Minggu Hadapi Tantangan PerizinanSekolah Inklusif di Pasar Minggu Hadapi Tantangan PerizinanRina Jayani, pendiri Aluna Montessori di Pasar Minggu, Jakarta, berjuang untuk mewujudkan sekolah inklusif yang membahagiakan anak-anak berkebutuhan khusus dan nondifabel. Meskipun menghadapi berbagai rintangan, termasuk kompleksitas birokrasi dan kurangnya dukungan dari sebagian orangtua, Rina tetap teguh pada misinya. Sekolah ini bahkan mendapat kunjungan dari Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin, yang menunjukkan dukungan dan komitmen terhadap sekolah inklusif tersebut.
Baca lebih lajut »

Reformasi Sekolah: Butuh Pendekatan 'Sekolah dalam Sekolah'Reformasi Sekolah: Butuh Pendekatan 'Sekolah dalam Sekolah'Profesor Yong Zhao dari Kansas University mendesak perubahan paradigma dalam sistem pendidikan. Dia berpendapat bahwa pendekatan 'sekolah dalam sekolah' yang memberi otonomi kepada siswa, guru, dan orang tua akan lebih efektif daripada reformasi tradisional yang berfokus pada buku teks, kurikulum, dan teknologi.
Baca lebih lajut »

Reformasi Sekolah: Saatnya Beralih ke Model 'Sekolah Dalam Sekolah'Reformasi Sekolah: Saatnya Beralih ke Model 'Sekolah Dalam Sekolah'Yong Zhao, Profesor Pendidikan di Kansas University, menyerukan perubahan paradigma pendidikan dengan mengadopsi model 'sekolah dalam sekolah'. Pendekatan ini memberikan otonomi dan penentuan nasib sendiri kepada siswa, guru, dan orangtua dalam mengarahkan pendidikan mereka.
Baca lebih lajut »

SNPMB Umumkan Kuota Sekolah untuk SNBP 2025SNPMB Umumkan Kuota Sekolah untuk SNBP 2025Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) telah mengumumkan kuota sekolah untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. Informasi kuota sekolah bisa diakses melalui website resmi SNPMB. Kuota sekolah berbeda-beda berdasarkan akreditasi, sekolah berakreditasi A mendapat kuota 40%, sekolah berakreditasi B mendapat 25%, dan sekolah berakreditasi C mendapat 5%. Ada penambahan kuota 5% untuk sekolah yang menggunakan e-Rapor. SNPMB mengimbau siswa untuk memilih program studi sesuai dengan mata pelajaran yang dikuasai.
Baca lebih lajut »

MK Wajibkan Pendidikan Agama Diterapkan di SekolahMK Wajibkan Pendidikan Agama Diterapkan di SekolahMahkamah Konstitusi atau MK resmi mewajibkan adanya pemberian mata pelajaran pendidikan agama di sekolah-sekolah.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-15 18:47:36