Artikel ini membahas tren resolusi tahun baru di media sosial yang menunjukkan dominasi resolusi meningkatkan ibadah dan memperbaiki kondisi keuangan. Tren ini dikaitkan dengan tantangan ekonomi dan sosial, serta keinginan mencari ketenangan di tengah ketidakpastian.
JAKARTA, KOMPAS — Awal tahun selalu menjadi momentum bagi banyak orang untuk menetapkan resolusi, membubungkan harapan, dan berkomitmen pada kehidupan yang lebih baik. Di media sosial, warganet pun ramai membagikan resolusinya.
”Saat manusia merasa tidak mampu menghadapi tantangan secara rasional, mereka beralih pada keyakinan akan kekuatan di luar dirinya,” ujar Suryanto, Rabu . Dian Putri , pegawai swasta di Slipi, Jakarta Barat, juga rutin membuat resolusi spiritual setiap tahun. Tahun ini, ia bertekad shalat tepat waktu, puasa Senin-Kamis, rutin menyumbang ke panti asuhan, dan i’tikaf atau berdiam di masjid untuk ibadah, minimal tiga hari di bulan Ramadhan. Baginya, ibadah dan perbuatan baik merupakan cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan., baik ada masalah atau tidak,” ujar ibu dua anak ini, Sabtu .
Fenomena ini, menurut dia, menjadi pengingat bagi pemangku kebijakan agar meningkatkan kepastian di tingkat negara sehingga masyarakat kembali merasa aman dan percaya pada sistem yang ada.Suasana di Wihara Dharma Jaya Toasebio, Jalan Kemenangan III, Taman Sari, Jakarta Barat, Selasa . Menjelang Imlek atau tahun baru China, kawasan pecinan Glodok semakin ramai. Tahun baru yang masuk Tahun Ular diharapkan membawa keberuntungan dan kebahagiaan berlimpah.
Tekanan ekonomi ini dirasakan mulai meluas. Meski produk domestik bruto tumbuh 5 persen, pasar modal justru turun 2,5 persen. Investor asing enggan masuk karena penguatan dollar dan kebijakan global yang tidak kondusif. Menurut Suryanto, keputusan mengulang resolusi bermakna ganda. Jika resolusi sebelumnya berhasil, ini merupakan bentuk konsistensi untuk mempertahankan pencapaian. Namun, jika target sebelumnya gagal dan strategi tetap sama, bisa jadi ini cermin ketakutan untuk mencoba pendekatan baru.
Dibandingkan tahun sebelumnya, resolusi paling populer di kalangan responden Indonesia tetap soal mengelola keuangan dan menjaga kebugaran. Demikian pula di tingkat global yang fokus pada meningkatkan kesehatan dan memperbaiki manajemen finansial. Bedanya, persentase responden yang memilih resolusi-resolusi tersebut semakin tinggi di tahun 2025.
Tahun baru datang dengan harapan baru. Namun, harapan ini juga perlu didukung kebijakan yang memastikan stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat agar resolusi bukan sekadar harapan, melainkan juga jalan nyata menuju masa depan yang lebih baik.Warga menyaksikan pesta kembang api saat malam pergantian Tahun Baru 2025 di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu .
Menurut dia, terjadinya perubahan yang cepat dan mendadak menjelang 2025 membuat banyak orang sulit memprediksi masa depan sehingga memilih mendekatkan diri pada Tuhan sebagai bentuk kepasrahan. Dulu, resolusinya lebih fokus pada studi. Namun, fokusnya kini berubah setelah mengalami persaingan tak sehat di sebuah organisasi, yang sempat mengancam nyawanya. ”Aku kaget. Wah gila, bisa sampai sejahat ini persaingannya,” ujar perempuan yang bekerja sebagai advokat di sebuah kantor hukum di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu .Kecewa dan terpuruk, ia memilih keluar dari lingkungan tersebut dan mulai mendekatkan diri pada Tuhan sejak awal 2023, meski belum seintens sekarang.
, yang menyimpulkan bahwa agama menjadi fondasi bagi individu untuk menata masa depan tanpa terjebak eskapisme.Ia menekankan bahwa kelas menengah, sebagai penggerak perubahan sosial, memiliki energi besar untuk membangun harmoni dalam keluarga dan komunitas. ”Banyak klien saya pesimis menghadapi tahun ini. Ada yang menutup usaha, melakukan PHK, atau terkena pensiun dini. Mereka meminta saya menghitung kebutuhan pensiun untuk memastikan berapa lama dananya cukup untuk bertahan,” ujar Andoko yang juga CEO PT Cerdas Keuangan Indonesia dan Founder OneShildt Financial Planning, Minggu .
Resolusi 2025 adalah menuntaskan resolusi 2024 yang merupakan kelanjutan dari resolusi 2023 yang sudah dirancang sebelum 2022, 2021, dan bahkan jauh sebelum itu....
RESOLUSI KEUANGAN Ibadah KEGELISAHAN Ketidakpastian
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
”Winter Arc”, Pewujudan Resolusi Gaya Baru di Tahun BaruOrang-orang mencari cara agar bisa mewujudkan resolusi Tahun Baru. Tren di media sosial membuat orang berusaha mewujudkan resolusi sebelum Tahun Baru.
Baca lebih lajut »
Rasa Takjub dan Kagum: Cara Baru Untuk Menetapkan Resolusi Tahun BaruArtikel ini membahas tentang bagaimana pengalaman takjub dan kagum dapat memengaruhi motivasi dan kesejahteraan seseorang dalam menetapkan resolusi tahun baru. Rasa takjub dan kagum dapat membantu kita melihat kembali apa yang nyata dan memungkinkan, mengurangi fokus pada diri sendiri, dan meningkatkan perasaan keterhubungan.
Baca lebih lajut »
Cek Strategi Bikin Resolusi Keuangan Tahun Baru yang EfektifTahun baru adalah waktu yang tepat untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan menetapkan resolusi baru.
Baca lebih lajut »
Sambut Tahun Baru, Berikut 30 Inspirasi Ucapan Selamat Tahun Baru 2025Menyambut tahun baru bisa dilakukan dengan banyak cara, salah satunya memberikan ucapan selamat tahun baru 2025 yang penuh makna seperti berikut.
Baca lebih lajut »
Hukum Merayakan Tahun Baru dan Ucapan Selamat Tahun BaruBagaimana hukum merayakan tahun baru bagi umat Islam Dan bagaimana hukum mengucapkan selamat tahun baru Berikut pendapat para ulama
Baca lebih lajut »
Perayaan Tahun Baru 2025 di Bundaran HI Meriahkan Malam Tahun BaruPerayaan Tahun Baru 2025 di Bundaran Hotel Indonesia di Jakarta berlangsung meriah dengan berbagai pertunjukan musik, 3D Projection Mapping, dan bazar UMKM.
Baca lebih lajut »