Bagi seorang raja, memiliki banyak istri bukan semata untuk pemuas hasrat seksual, tetapi menjadi bagian identitas politik kekuasaan. Berikut ramuan rahasia para raja Jawa untuk merawat kejantanan.
Sebagai seorang raja, memiliki istri lebih satu merupakan sebuah hal yang lumrah. Bukan semata untuk pemuas dahaga akan kebutuhan seksual, memiliki banyak istri bagi seorang raja menjadi bagian dari identitas politik kekuasaan. Untuk itu, seorang raja membutuhkan ramuan khusus untuk tampil prima di atas ranjang.
Saat pertempuran selesai, umumnya raja pemenang perang akan mengawini anak perempuan raja atau penguasa yang dikalahkan. Hal itu dimaknai bahwa seorang raja telah menjinakkan lawannya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Survei, Capres dari Jawa Mendominasi dan Luar Jawa BerpotensiKombinasi pasangan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mulai banyak dimunculkan. Seperti kombinasi pasangan capres dari Jawa dan cawapres dari luar Jawa. Kombinasi...
Baca lebih lajut »
Resep Smoothie untuk Turunkan Kolesterol, Tetap Lezat dan BergiziSmoothie yang kaya serat dan lemak omega 3 dipercaya baik untuk menurunkan kolesterol tinggi dalam tubuh.
Baca lebih lajut »
Resep Gulai Daging dan Kentang yang Pedas SedapGulai daging sapi dengan bumbu rempah yang pekat dan pedas bikin selera makan. Masak perlahan dengan paduan kentang, bumbunya makin meresap sedap!
Baca lebih lajut »
Top 3 Berita Hari Ini: 3 Resep Mi Berbahan Buah yang UnikSecara lengkap Top 3 Berita Hari Ini memuat resep mi berbahan buah, deterjen cair berbahan nabati, dan penyu hijau ditemukan menelan sampah masker.
Baca lebih lajut »
5 Resep Makanan Olahan dari Susu, Mudah Dibuat & Rasa Seperti Restoran Bintang Lima | merdeka.comResep makanan olahan dari susu yang mudah dibuat dan rasa seperti restoran bintang lima.
Baca lebih lajut »
Alih Aksara Naskah China-Jawa TerhambatNaskah China-Jawa tersebar di sejumlah daerah di Indonesia dan negara lain. Belum semuanya dialihkan menjadi aksara Latin sehingga pembaca naskah masih terbatas. Dikbud AdadiKompas gandhawangi
Baca lebih lajut »