Raksasa Teknologi dan Miliarder AS Bersaing Kuasai Tiktok

Pelarangan Tiktok Berita

Raksasa Teknologi dan Miliarder AS Bersaing Kuasai Tiktok
BytedanceDonald TrumpMedia Sosial
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 120 sec. here
  • 7 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 65%
  • Publisher: 70%

Salah satu tawaran terbaru untuk menguasai Tiktok diajukan Microsoft yang didirikan Bill Gates.

WASHINGTON, SELASA - Sejumlah perusahaan raksasa teknologi dan miliarder Amerika Serikat telah mengajukan minat untuk menguasai media sosial Tiktok. Salah satu tawaran terbaru diajukan Microsoft yang didirikan Bill Gates.

Selain Microsoft, sejumlah perusahaan dan orang-orang berpengaruh di AS telah menyatakan minatnya. Namun, Trump menolak memberi rincian. Sesuai skema Trump, proposal Perplexity memungkinkan Pemerintah AS memiliki hingga 50 persen saham Tiktok. Proposal juga berisi rencana penggabungan Perplexity dengan bisnis Tiktok di AS menjadi entitas baru.

Namun, kata McCourt, masalah utama saat ini justru ada di tangan China."Modal bukanlah masalah di sini. Masalah di sini adalah menunggu ByteDance, atau Pemerintah China untuk membuat keputusan tentang masa depan Tiktok AS," katanya di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, pekan lalu.Setelah undang-undang yang mengancam menutup Tiktok ditandatangani oleh Biden pada April 2024, ByteDance mengatakan mereka tidak memiliki rencana untuk menjual pelantar tersebut.

Microsoft dan perusahaan retail AS, Walmart, pernah mengajukan tawaran membeli Tiktok pada masa jabatan pertama Trump , tepat setelah Trump berencana melarang aplikasi tersebut.Jual mahal Meski demikian, setelah perpanjangan oleh Trump, aplikasi tersebut belum tersedia untuk diunduh di toko-toko aplikasi Apple dan Google. Tiktok hanya bisa digunakan dari pengunduhan sebelum 19 Januari 2025.

Sejak dilantik pada 20 Januari, Trump telah memberi perpanjangan waktu bagi Tiktok untuk tetap beroperasi di AS sembari menunggu pembeli. Trump hanya memberikan perpanjangan waktu 75 hari.Artinya, Tiktok bisa kembali ditutup pada 4 April 2025 jika tetap gagal menemukan pembeli saham di AS. Tiktok sempat tak beroperasi di AS selama sehari penuh pada 19 Januari 2025, saat batas waktu yang diberikan pemerintahan mantan Presiden Joe Biden habis.

Perwakilan Microsoft dan Tiktok belum menanggapi pernyataan tersebut. Sebelumnya, sejumlah nama muncul sebagai calon pembeli Tiktok. Salah satunya, CEO Tesla dan pemilik media sosial X, Elon Musk. Trump mengatakan, dia telah berbicara dengan banyak orang lain secara pribadi tentang kepemilikan perusahaan tersebut. “Mereka orang-orang terkemuka,” ujarnya.McCourt mengatakan, ia terbuka untuk bekerja sama dengan pembeli lain dalam upaya mengambil alih operasional Tiktok di AS. Syaratnya, ia memperoleh kendali atas Tiktok.

Trump sempat mendukung larangan Tiktok beroperasi di AS. Namun, ia berubah sikap pada 2024. Di tengah kampanye, Trump justru memberi sanjungan pada Tiktok.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Bytedance Donald Trump Media Sosial X-Hide-Update-Me

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Donald Trump Terbuka Jika Miliarder Elon Musk hingga Larry Ellison Beli TikTokDonald Trump Terbuka Jika Miliarder Elon Musk hingga Larry Ellison Beli TikTokPresiden AS Donald Trump juga terbuka bagi raksasa teknologi lain untuk akuisisi TikTok.
Baca lebih lajut »

Miliarder India Serukan Warga Fokus Pengembangan Teknologi Dalam NegeriMiliarder India Serukan Warga Fokus Pengembangan Teknologi Dalam NegeriSridhar Vembu, pendiri Zoho Corporation, menekankan pentingnya pengembangan kemampuan teknologi dalam negeri India dan mempertanyakan ketergantungan pada bakat luar negeri.
Baca lebih lajut »

Tiga Raksasa Teknologi Bentuk Perusahaan Baru 'Stargate' untuk Kembangkan Infrastruktur AI di ASTiga Raksasa Teknologi Bentuk Perusahaan Baru 'Stargate' untuk Kembangkan Infrastruktur AI di ASOpenAI, SoftBank, dan Oracle secara resmi mengumumkan pembentukan perusahaan baru bernama Stargate untuk mengembangkan infrastruktur AI di Amerika Serikat. Proyek ini didukung oleh investasi awal USD 100 miliar dan diprediksi akan menciptakan 100.000 lapangan kerja di AS.
Baca lebih lajut »

Raksasa Teknologi Microsoft hingga Meta Investasi di Nuklir, Ini AlasannyaRaksasa Teknologi Microsoft hingga Meta Investasi di Nuklir, Ini AlasannyaPusat data yang mendukung kecerdasan buatan (AI) dan layanan komputasi awan semakin mendorong permintaan energi ke level yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca lebih lajut »

Nasib Raksasa Teknologi Sudah di Ujung Tanduk, Ini BuktinyaNasib Raksasa Teknologi Sudah di Ujung Tanduk, Ini BuktinyaKeruntuhan raja chip sudah di depan mata. Simak selengkapnya!
Baca lebih lajut »

Raksasa Teknologi Kurangi Program Keberagaman, Tertekan Perlawanan Partai RepublikRaksasa Teknologi Kurangi Program Keberagaman, Tertekan Perlawanan Partai RepublikSejumlah raksasa teknologi seperti Meta dan Amazon mengurangi program keberagaman (diversity program) di tengah perlawanan kubu konservatif yang digawangi Partai Republik. Perlawanan ini didasari klaim bahwa program DEI merupakan diskriminasi ilegal dan pelanggaran tugas direktur kepada investor.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-15 02:37:39