Emma Raducanu mengalahkan petenis Kanada Leylah Fernandez di final US Open 2021.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juara tunggal putri tenis US Open Emma Raducanu ingin meningkatkan kemampuannya dan berencana untuk melanjutkan turnamen tahun ini setelah kesuksesannya yang menakjubkan di Flushing Meadows, New York. Remaja Inggris berusia 18 tahun itu menjadi petenis kualifikasi pertama dalam sejarah yang memenangi Grand Slam ketika dia mengalahkan petenis Kanada berusia 19 tahun Leylah Fernandez 6-4, 6-3 di Arthur Ashe, pekan lalu.
Petenis peringkat 23 dunia yang baru meraih ketenaran di Wimbledon awal tahun ini, mencapai putaran keempat di Grand Slam pertamanya, berniat untuk beristirahat sejenak setelah dua bulan yang intens. "Namun kemudian saya langsung kembali berlatih dan haus untuk menjadi lebih baik dan kembali bermain di beberapa turnamen lagi."
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Juara US Open 2021, Petenis Emma Raducanu Kebanjiran SponsorEmma Raducanu berhak mendapatkan uang tunai sebesar Rp 35,6 miliar. Para ahli memperkirakan Raducanu akan menghasilkan jutaan dolar AS lagi dari sponsor.
Baca lebih lajut »
Klopp Tersihir Raducanu di US OpenPelatih Liverpool, Jurgen Klopp, terkesima dengan penampilan petenis muda Emma Raducanu yang menjadi juara tunggal putri US Open 2021.
Baca lebih lajut »
Pujian Juergen Klopp untuk Juara Tenis Putri US OpenManajer Liverpool Juergen Klopp memberikan pujian kepada juara tunggal putri tenis US Open 2021, Emma Raducanu.
Baca lebih lajut »
Gunung Raja Paksi Cetak Laba US$ 22,6 JutaPT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) membukukan laba bersih senilai US$ 22,6 juta pada semester I-2021.
Baca lebih lajut »
Neraca Dagang RI Surplus US$4,74 Miliar pada Agustus 2021BPS mencatat neraca dagang dalam negeri mengalami surplus US$4,74 miliar secara bulanan pada Agustus 2021.
Baca lebih lajut »
AS akan Menahan Bantuan Militer US$130 Juta ke Mesir“Blinken akan bergerak maju dengan penggunaan US$130 juta jika Pemerintah Mesir secara tegas menangani kondisi khusus terkait hak asasi manusia,”
Baca lebih lajut »