Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai apa itu puncak kedua pandemi Covid-19 yang dinilai lebih berbahaya
- Organisasi Kesehatan Dunia mewanti-wanti daerah dengan kasus infeksi virus corona menurun masih bisa menghadapi puncak kedua pandemiWHO juga memberikan sebuah gambaran tentang pandemi corona selama beberapa bulan ke depan.
Sementara kita masih hidup melalui gelombang pertama pandemi, dan kasus-kasus masih meningkat, infeksi bisa melonjak tiba-tiba dan secara signifikan"kapan saja." "Kita mungkin mendapatkan puncak kedua dengan cara ini," kata Dr. Mike Ryan, direktur eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO pada Senin seperti dikutip dari
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
WHO: Pelonggaran Berpotensi Picu Puncak Kedua Covid-19 - Internasional - koran.tempo.coWHO: Pelonggaran Berpotensi Picu Puncak Kedua Covid-19
Baca lebih lajut »
Menko Airlangga: New Normal Dihentikan jika Ada Gelombang Kedua Covid-19Airlangga menegaskan kehadiran aparat TNI-Polri di tempat umum sangat penting untuk menertibkan masyarakat menerapkan protokol kesehatan.
Baca lebih lajut »
Indonesia Bersiap New Normal, Menko Perekonomian: Bisa Terganggu Jika Ada Gelombang Kedua Covid-19New normal mulai diberlakukan per 1 Juni 2020 mendatang, namun apabila terdapat gelombang kedua Covid-19 maka kebijakan tersebut bisa dihentikan.
Baca lebih lajut »
New Normal Berisiko Lahirkan Gelombang Kedua Covid-19Para epidemiolog menilai kondisi kasus covid-19 di Indonesia masih fluktuatif. Itu terlihat dari perkembangan data kasus covid-19 harian yang tidak konsisten.
Baca lebih lajut »
Ketua MPR: Jangan Sampai New Normal Jadi Pemicu Gelombang Kedua Covid-19Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta pemerintah mengkaji betul dan mempersiapkan era normal baru, supaya tidak menjadi gelombang Covid-19 kedua.
Baca lebih lajut »