Kasus minyak goreng masih telalu samar, pola yang terendus ke publik pola sederhana.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gajah Mada, Zainal Arifin Mochtar mencium ada hal janggal dalam kasus korupsi ekspor minyak goreng. Pasalnya, kasus yang selama ini dijabarkan kepada masyarakat, menurutnya sederhana.
Baca Juga Bagaimana jika kasus ini bukan semata-mata sekadar bayaran sementara atau ucapan terima kasih dalam nominal. Bagaimana jika kasus ini ternyata bentuk lain dari korupsi kebijakan. Dia melanjutkan, kalau ini korupsi kebijakan jadi sengaja dimainkan untuk keperluan tertentu."Ini bisa makin dahsyat tekanan kepada penyelesaian penegakan hukum itu sendiri. Tapi kita tidak tahu kejaksaan seberapa berani untuk berhadap-hadapan, kalau ini ada korupsi kebijakan,” jelasnya.
“Betulkah menyelesaikan problem minyak goreng? Karena ternyata belum juga, ketika mafia sudah ditangkap, betulkah harga minyak goreng langsung turun? Tidak juga,” kata dia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
KPK Sayangkan Masih Ada Kepala Daerah Terjerat Kasus Suap Izin UsahaKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyayangkan masih ada kepala daerah yang menyalahgunakan kewenangannya untuk memperoleh keuntungan pribadi dari pemberian izin usaha.
Baca lebih lajut »
Kemenkes Sebut Ada 18 Kasus Dugaan Hepatitis Akut, 7 Meninggal DuniaSebagian besar pasien dengan dugaan hepatitis akut yang meninggal datang ke RS sudah dalam stadium lanjut. Ada yang sudah kejang hingga penurunan kesadaran.
Baca lebih lajut »
Kasus Stunting di Indonesia Masih Tinggi, BKKBN Gelar Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga di SubangApel siaga Tim Pendamping Keluarga atau TPK ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk menurunkan angka stunting yang saat ini masih di angka 24,4 persen.
Baca lebih lajut »