Publik Tunggu Aturan Turunan UU TPKS. Menurut Ketua DPR Puan Maharani, aturan UU TPKS harus sesuai dengan kebutuhan aktual masyarakat akan perlindungan kekerasan seksual yang berpihak terhadap korban.
TINGKAT efektifitas penerapan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual amat bergantung pada peraturan pemerintah selaku aturan turunan UU TPKS. Aturan turunan yang masih disusun oleh pemerintah tersebut diharapkan mampu mencegah serta memitigasi kasus-kasus kekerasan seksual yang terjadi di tengah masyarakat.
"Ini adalah hadiah di Hari Kartini bagi perempuan Indonesia, anak Indonesia, agar ke depan itu jgn sampai terjadi korban kekerasa seksual," ungkapnya. "Sehingga masukan itu selalu dilihat dari bukan hanya di dalam saja tetapi di luar. Sehingga nantinya setiap UU bisa bermafaat bagi negara dan masyarakat," ungkapnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
UU TPKS, DPR di Bawah Kepemimpinan Puan Tegaskan Berpihak Pada PerempuanKeberhasilan DPR mengawal dan mengesahkan UU TPKS bukti perjuangan dan keberpihakan Puan Maharani sebagai pimpinan DPR terhadap perempuan Indonesia.
Baca lebih lajut »
UU TPKS Manifestasi Perjuangan RA KartiniApa yang diperjuangkan gerakan perempuan agar lahirnya UU TPKS, kata Ina adalah bentuk lain dari upaya yang dulu pernah diperjuangkan Kartini untuk kaumnya.
Baca lebih lajut »
Ketahui Kekerasan Seksual Berbasis Elektronik yang Diatur dalam UU TPKSBagi pelaku kekerasan seksual, akan dijerat sanksi pidana paling lama empat tahun penjara dan atau denda paling banyak Rp 200 juta.
Baca lebih lajut »
Ini Dasar Partai Perindo Mengapa UU TPKS Dianggap PentingKetua DPP Partai Perindo Bidang Hukum dan HAM, Tama S Langkun mengatakan beberapa alasan pentingnya disahkannya UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual. Ketua DPP Partai...
Baca lebih lajut »
Kekerasan Seksual Online Makin Marak, Tantangan Penerapan UU TPKSKekerasan seksual berbasis gender secara online (KBGO) makin marak dan sistematis. Predator seksual secara online menargetkan secara sistematis perempuan tertentu untuk objek pelecehan seksual.
Baca lebih lajut »