Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif terkait pengurangan pegawai federal, diiringi kontroversi dan penentangan dari kalangan yudikatif. Elon Musk, kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), turut mendampingi Trump dalam acara penandatanganan. Rencana pengurangan ini menuai kritik dan protes, dengan serikat pekerja dan warga sipil menuntut perlindungan bagi pegawai federal.
WASHINGTON, RABU — Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani perintah eksekutif terkait perampingan pegawai federal, Selasa . Namun, sejumlah agenda Trump mendapat penentangan dari lembaga yudikatif.
Ini kemunculan perdana Musk, yang kerap bekerja secara diam-diam, di Gedung Putih. Walau ada kekhawatiran soal penyalahgunaan kekuasaan dan transparansi, Musk mengklaim dirinya sebagai orang yang terbuka. Connelly mencoba menggunakan pengaturan spam untuk menyaring surel, tetapi gagal. Dia tetap ogah menerima tawaran tersebut. Bagi dia, pekerjaannya adalah pelayanan penting bagi masyarakat AS.Pemimpin serikat pekerja di Seattle, Helen Bottcher, mengatakan, para pegawai federal merasa takut dan menghadapi ketidakpastian. ”Mereka khawatir tentang pekerjaan dan keluarga mereka.
Menurut Gedung Putih, pembekuan dana tersebut akan diselaraskan pengeluaran federal dengan prioritas presiden. Memo itu kemudian dicabut. Namun, pada Selasa , Pengadilan Banding Sirkuit 1 AS di Boston menolak banding dari pemerintahan Trump atas larangan pembekuan dana federal dalam pengadilan lebih rendah. Pengadilan hanya berharap agar hakim dari pengadilan tingkat bawah segera mengklarifikasi perintah dan terus mempertimbangkan masalah tersebut.Kekalahan pemerintah dalam pertarungan hukum itu membuat frustrasi para pejabat Gedung Putih untuk mewujudkan agenda Trump.
Ia mengakui, ada sebagian orang-orang baik di birokrasi pemerintahan federal, tetapi mereka juga harus dimintai pertanggungjawaban. ”Masyarakat memilih reformasi besar dalam pemerintahan dan itulah yang akan mereka dapatkan. Itulah demokrasi,” kata Musk.Elon Musk, Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah , bersama putranya, X Musk, mendampinngi Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam penandatanganan perintah eksekutif di Ruang Oval, Gedung Putih, Washington DC, Selasa .
Sebanyak 65.000 pegawai telah menerima tawaran ini. Saat ini, rencana Trump dan Musk tertunda lantaran hakim sedang meninjau legalitas kebijakan.Warga berpartisipasi dalam unjuk rasa bertema "Selamatkan Pegawai Negeri Sipil" yang digelar oleh American Federation of Government Employees di luar gedung Capitol, Washington DC, AS, Selasa .
PEMERINTAHAN PEGOWAI FEDERAL ELON MUSK DONALD TRUMP PENGUNDURAN DIRI
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Donald Trump Akan Tandatangani 100 Perintah Eksekutif di Hari Pertama MenjabatDari 100 perintah eksekutif, salah satunya soal aturan imigrasi Amerika Serikat.
Baca lebih lajut »
Bitcoin Turun Usai Donald Trump Tandatangani Perintah Eksekutif KriptoTak lama setelah perintah eksekutif ditandatangani Donald Trump, harga Bitcoin (BTC) mulai merosot, turun ke sekitar USD102.220 dari level sebelumnya.
Baca lebih lajut »
Presiden Trump: Lima hal yang perlu diketahui tentang pelantikan Presiden AS Donald TrumpDonald Trump akan diambil sumpahnya pada Senin dalam serangkaian acara yang akan memulai masa jabatan kepresidenannya.
Baca lebih lajut »
Resmi Jadi Presiden, Trump Segera Teken 100 Perintah EksekutifHanya dalam hitungan jam selepas dilantik sebagai Presiden AS, Trump diperkirakan menandatangani hingga 100 perintah eksekutif.
Baca lebih lajut »
Trump Dilantik Sebagai Presiden AS Ke-47, Menandatangani 100 Perintah EksekutifDonald Trump dilantik kembali sebagai Presiden AS ke-47 dengan janji masa keemasan bagi rakyat AS. Ia menandatangani hingga 100 perintah eksekutif, terutama terkait imigrasi, iklim, energi, dan keragaman pemerintah federal. Kebijakan Trump ini menuai kontroversi dan membangkitkan pertanyaan tentang arah hubungan AS dengan dunia internasional.
Baca lebih lajut »
Presiden Trump Umumkan Keadaan Darurat dan Menandatangani Perintah EksekutifPresiden Donald Trump telah menandatangani serangkaian perintah eksekutif dan mengambil tindakan terkait sejumlah isu, termasuk imigrasi, tenaga kerja, energi, dan gender. Perintah-perintah ini berdampak signifikan bagi jutaan warga Amerika dan non-warga negara.
Baca lebih lajut »