Presiden Donald Trump telah menandatangani serangkaian perintah eksekutif dan mengambil tindakan terkait sejumlah isu, termasuk imigrasi, tenaga kerja, energi, dan gender. Perintah-perintah ini berdampak signifikan bagi jutaan warga Amerika dan non-warga negara.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menandatangani serangkaian perintah eksekutif dan mengambil tindakan terkait sejumlah isu sejak dilantik pada 20 Januari 2025. Tindakan-tindakan ini berdampak signifikan pada kehidupan jutaan warga Amerika dan non-warga negara.
Perintah-perintah tersebut bertujuan untuk memenuhi janji kampanye Trump yang berfokus pada imigrasi ilegal, jumlah tenaga kerja federal, energi dan lingkungan, kebijakan gender dan keberagaman, serta pengampunan bagi para pendukung yang dipenjara karena serangan pada tanggal 6 Januari 2021 di Gedung Capitol AS.Di bidang imigrasi, Trump mengumumkan keadaan darurat nasional di perbatasan AS-Meksiko dan mengeluarkan larangan luas atas suaka bagi para migran yang terlibat dalam invasi melintasi perbatasan selatan. Ia menginstruksikan Departemen Pertahanan untuk memprioritaskan penyegelan perbatasan dan mendukung pembangunan tembok perbatasan, ruang tahanan, dan transportasi migran. Trump juga memberi wewenang kepada menteri pertahanan untuk mengirim pasukan ke perbatasan sesuai kebutuhan. Ia memerintahkan penangguhan penerimaan pengungsi ke AS dan membatalkan semua perjalanan pengungsi, termasuk perjalanan hampir 1.660 warga Afghanistan yang diizinkan untuk bermukim kembali di Amerika. Selain itu, Trump menyerukan menghidupkannya kembali kebijakan 'Tetap di Meksiko', yang mengharuskan pencari suaka non-Meksiko untuk menunggu di Meksiko sambil menunggu penyelesaian kasus mereka di AS. Pemerintahan Trump mengatakan bahwa kebijakan tersebut telah dimulai kembali.Di sektor tenaga kerja, Trump memerintahkan pekerja federal untuk kembali ke kantor penuh waktu dan lembaga untuk mengambil langkah menghentikan pengaturan kerja jarak jauh atau WFH. Ia mengeluarkan pembekuan perekrutan federal, kecuali untuk pekerjaan militer, penegakan imigrasi, keamanan nasional, dan keselamatan publik. Trump juga memberlakukan kembali perintah eksekutif Jadwal F periode pertamanya, yang berpotensi mencabut perlindungan ketenagakerjaan bagi puluhan ribu pekerja pemerintah dan membuat mereka lebih mudah dipecat. Dalam bidang energi, Trump mengumumkan keadaan darurat energi nasional untuk memperluas produksi energi, menghapus regulasi, dan mengakhiri aturan yang bertujuan untuk mempercepat transisi ke kendaraan listrik. Ia menandatangani perintah yang bertujuan untuk mempromosikan pengembangan minyak dan gas di Alaska, membalikkan upaya Biden untuk melindungi wilayah Arktik dan perairan pesisir AS dari pengeboran, menangguhkan penjualan sewa tenaga angin lepas pantai, dan mencabut pembekuan izin ekspor gas alam cair
Trump Perintah Eksekutif Imigrasi Tenaga Kerja Energi Gender
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Presiden Trump: Lima hal yang perlu diketahui tentang pelantikan Presiden AS Donald TrumpDonald Trump akan diambil sumpahnya pada Senin dalam serangkaian acara yang akan memulai masa jabatan kepresidenannya.
Baca lebih lajut »
Presiden dan Mantan Presiden AS Akur di Pemakaman Jimmy CarterPresiden, mantan presiden, wakil presiden, dan mantan wakil presiden berkumpul menghormati mendiang Jimmy Carter.
Baca lebih lajut »
Resmi Jadi Presiden, Trump Segera Teken 100 Perintah EksekutifHanya dalam hitungan jam selepas dilantik sebagai Presiden AS, Trump diperkirakan menandatangani hingga 100 perintah eksekutif.
Baca lebih lajut »
Trump Dilantik Sebagai Presiden AS Ke-47, Menandatangani 100 Perintah EksekutifDonald Trump dilantik kembali sebagai Presiden AS ke-47 dengan janji masa keemasan bagi rakyat AS. Ia menandatangani hingga 100 perintah eksekutif, terutama terkait imigrasi, iklim, energi, dan keragaman pemerintah federal. Kebijakan Trump ini menuai kontroversi dan membangkitkan pertanyaan tentang arah hubungan AS dengan dunia internasional.
Baca lebih lajut »
Donald Trump dan JD Vance Dilantik Jadi Presiden dan Wakil Presiden Amerika SerikatArtikel ini membahas tentang pelantikan Donald Trump dan JD Vance sebagai Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat. Selain itu, artikel ini juga memaparkan profil dan latar belakang JD Vance, termasuk informasi tentang rumah-rumahannya.
Baca lebih lajut »
Penyelidik Korea Selatan Hentikan Upaya Penangkapan Presiden Yoon Suk YeolPenyelidik Korea Selatan menghentikan upaya untuk menegakkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Yoon Suk Yeol setelah terjadinya ketegangan di kediaman presiden. Sekitar 80 polisi dan penyelidik memasuki kompleks kediaman presiden di Seoul pada pagi hari dan terhalang tim keamanan presiden dalam melaksanakan surat perintah tersebut. Kantor Investigasi Korupsi Korea Selatan (CIO) membatalkan pelaksanaan surat perintah penangkapan pada Jumat sore dengan alasan keselamatan orang-orang di lapangan. Surat perintah tersebut tetap berlaku dan bisa diperpanjang.
Baca lebih lajut »