Presiden Moldova akan Cabut Kewarganegaraan Warga yang Perang ke Ukraina |Republika Online

Indonesia Berita Berita

Presiden Moldova akan Cabut Kewarganegaraan Warga yang Perang ke Ukraina |Republika Online
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 36 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 18%
  • Publisher: 63%

Sanksi ini diberikan setelah keputusan mobilisasi pasukan cadangan oleh Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, CHISINAU -- Moldova akan mencabut kewarganegaraan warganya yang ikut pergi berperang untuk Rusia di Ukraina. Presiden Maia Sandu mengatakan, langkah ini diambil setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan memobilisasi pasukan cadangan untuk berperang di Ukraina.

Baca Juga "Untuk mencegah hal itu terjadi, kami sedang menganalisis kemungkinan penerapan proses pencabutan kewarganegaraan Moldova bagi orang-orang yang berjuang di pihak agresor," kata Sandu. Sandu mengatakan, Moldova mengadakan konsultasi dengan Moskow untuk mencegah warganya dipanggil ke medan perang. Rusia telah menempatkan pasukan penjaga perdamaian di Transdniestria sejak awal 1990-an ketika konflik bersenjata separatis pro-Rusia merebut sebagian besar wilayah dari kendali Moldova.

“Ketika integritas teritorial negara kami terancam, kami pasti akan menggunakan semua cara yang kami miliki untuk melindungi Rusia dan rakyat kami. Ini bukan gertakan," ujar Putin.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Foto : Rusia Datangi Rumah-Rumah Warga Ukraina untuk Referendum | merdeka.comFoto : Rusia Datangi Rumah-Rumah Warga Ukraina untuk Referendum | merdeka.comRusia Datangi Rumah-Rumah Warga Ukraina untuk Referendum. Rusia memulai referendum sebagai upaya mencaplok empat wilayah Ukraina, yakni Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporozhye. Tak hanya menyediakan tempat pemungutan suara. Rusia juga mendatangi rumah-rumah warga Ukraina untuk mengumpulkan suara.,Referendum,Ukraina,Rusia,Rusia Serang Ukraina,Rusia dan Ukraina,Perang Rusia Ukraina,Rusia Ukraina Perang,Invansi Rusia,Viral Hari Ini,Jakarta
Baca lebih lajut »

5 Negara Eropa Usulkan Sanksi Baru Menyasar Berlian Rusia5 Negara Eropa Usulkan Sanksi Baru Menyasar Berlian RusiaLima dari 27 negara di Uni Eropa (UE) meminta blok itu harus berhenti mengimpor berlian dari Rusia.
Baca lebih lajut »

Rusia Ejek Barat, Sebut Usaha Mengucilkan Rusia Telah GagalRusia Ejek Barat, Sebut Usaha Mengucilkan Rusia Telah GagalRusia mengejek Barat yang selama ini berusaha mengucilkan negara tersebut karena serangan yang mereka lakukan ke Ukraina.
Baca lebih lajut »

Mobilisasi Parsial dan Referendum oleh Rusia, Babak Baru Perang Rusia-UkrainaMobilisasi Parsial dan Referendum oleh Rusia, Babak Baru Perang Rusia-UkrainaPengumuman oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Rabu (21.9.2022), membuka babak baru perang Rusia-Ukraina. Dua poin penting mengenai pengumuman ini adalah...
Baca lebih lajut »

Menlu Rusia: Wilayah Ukraina yang Gabung Rusia Dilindungi PenuhMenlu Rusia: Wilayah Ukraina yang Gabung Rusia Dilindungi PenuhMenlu Rusia, Sergey Lavrov mengatakan setiap wilayah Ukraina yang bergabung dengan negaranya akan mendapatkan perlindungan penuh.
Baca lebih lajut »

Efisiensi Alasan Mendagri Bolehkan Pj Kepala Daerah Berwenang Mutasi dan Beri SanksiEfisiensi Alasan Mendagri Bolehkan Pj Kepala Daerah Berwenang Mutasi dan Beri SanksiSuhajar menjelaskan, SE tersebut hanya memberikan persetujuan kepada Plt, Pj, maupun Pjs kepala daerah secara terbatas
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-10 02:38:10